SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Timur (Kaltim) menyoroti masih kurangnya fasilitas keselamatan di sejumlah ruas jalan provinsi, terutama rambu-rambu lalu lintas dan Penerangan Jalan Umum (PJU). Plt Kepala Dishub Kaltim, Irhamsyah, menyebut bahwa pihaknya telah mengalokasikan sekitar 6.000 rambu lalu lintas, namun jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan yang ada.
“Untuk alokasi dana yang dibutuhkan masih dalam tahap identifikasi, karena kebutuhan utilitas jalan tidak hanya rambu-rambu, tetapi juga fasilitas keamanan lainnya seperti guardrail dan gate post,” ujar Irhamsyah benerapa waktu lalu.
Untuk mengantisipasi kekurangan ini, Dishub Kaltim akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) guna memasang peringatan dini di daerah rawan longsor. Beberapa titik yang masuk dalam zona rawan tersebut antara lain Kutai Timur, Talisayan, Tanjung Redeb, dan Simpang Empat Kaliurang.
“Sejak jauh hari, kita harus memasang tanda peringatan agar masyarakat lebih waspada,” tambahnya.
Selain rambu-rambu, penerangan jalan juga menjadi perhatian utama. Abdullah, Ketua Komisi III DPRD Kaltim, menyebutkan bahwa banyak ruas jalan utama yang masih gelap pada malam hari, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
“Memang masih banyak jalan provinsi yang minim penerangan, terutama di wilayah pedalaman,” ungkapnya.
DPRD Kaltim berkomitmen untuk mendukung peningkatan anggaran guna menambah PJU dan rambu lalu lintas di daerah-daerah prioritas. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan anggaran.
“Dishub sudah bekerja maksimal, tetapi anggaran yang belum maksimal. Kami akan berjuang bersama agar kebutuhan masyarakat ini bisa terpenuhi,” lanjut Abdullah.
Estimasi kebutuhan anggaran untuk pengadaan listrik dan penerangan jalan di wilayah pedesaan Kaltim mencapai Rp3-4 triliun. Jumlah tersebut belum mencakup seluruh kebutuhan daerah tertinggal yang masih belum menikmati fasilitas penerangan.
DPRD Kaltim menegaskan bahwa pemerintah harus memberikan perhatian lebih kepada daerah-daerah yang masih minim fasilitas transportasi dan keselamatan jalan. Penyediaan rambu-rambu serta penerangan yang memadai sangat penting demi keamanan pengguna jalan.
Selain itu, Dishub Kaltim juga tengah menyusun strategi untuk menargetkan penyebaran PJU secara bertahap setiap tahunnya. Namun, pencapaian target ini sangat bergantung pada ketersediaan anggaran dan dukungan dari berbagai pihak.
Saat ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga sedang melakukan pendataan menyeluruh untuk memperoleh blueprint kebutuhan listrik pedesaan. Data tersebut akan menjadi acuan dalam menentukan skala prioritas pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kaltim
Dengan adanya koordinasi antara Dishub, DPRD, dan instansi terkait lainnya, diharapkan permasalahan minimnya fasilitas keselamatan jalan dapat segera teratasi. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh masyarakat yang menggunakan infrastruktur jalan di Kaltim.(Dhv)