BALIKPAPAN,Swarakaltim.com Pemerintah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Balikpapan, Rafiuddin mengusulkan pembuatan aumur resapan yang dalat mengantisipasi terjadinya banjir di Balikpapan. Hal ini diungkapkan Kepala Disperkim Kota Balikpalan Rafiuddin, belum lama ini.
“Sumur resapan bisa menjadi solusi untuk mengurangi banjir di Kota Balikpapan,” tegasnya
Lanjut Rafiuddin, penerapan sumur resapan bisa dimulai dari sekolah, taman kota, hingga di tiap-tiap rumah warga. Di sekolah dan taman, sumur resapan disarankan dibangun di beberapa titik rawan genangan air agar air hujan tidak langsung ke saluran pembuangan, melainkan langsung meresap ke dalam tanah.
“Khusus di taman kota, bisa dibangun sumur resapan berukuran lebih besar dan di beberapa titik, agar daya tampung air hujan semakin maksimal,” jelasnya.
Untuk rumah warga, ia mengimbau masyarakat agar mulai membangun sumur resapan sederhana menggunakan pipa paralon berdiameter 60 cm atau lebih. Selain meresapkan air hujan, sumur ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengelola limbah organik rumah tangga seperti sisa makanan, yang nantinya bisa terurai menjadi pupuk alami.
“Sumur ditutup tapi tetap ada celah air masuk dan bisa dibuka sewaktu-waktu. Kalau ini diterapkan secara luas oleh warga, tentu bisa memberi dampak besar dalam mengurangi banjir,” katanya.
Rafiuddin menambahkan, pihaknya mendukung penuh langkah ini dan siap meningkatkan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat dan sektor swasta mengenai pentingnya pengelolaan air hujan melalui sumur resapan.
“Yang penting sekarang, kita perlu perbanyak sosialisasi manfaat sumur resapan sebagai bentuk gotong royong hadapi banjir,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi banjir yang melanda beberapa wilayah kota akibat hujan deras sejak malam tadi.
Kepala BPBD mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan banjir agar segera mengungsi ke tempat aman jika air mulai naik. “Kami meminta masyarakat untuk tidak panik dan segera menghubungi petugas jika membutuhkan bantuan evakuasi,” tegasnya
BPBD juga mengimbau agar warga tidak memaksakan diri menerobos genangan air, terutama pengendara motor dan mobil. “Selain berbahaya, juga dapat menghambat proses evakuasi dan penanganan,” tambahnya.
Masyarakat juga diminta mengikuti perkembangan informasi resmi dari BPBD dan tidak mudah percaya pada kabar yang belum jelas sumbernya.
Layanan darurat BPBD dapat dihubungi melalui nomor telepon 112 atau melalui posko siaga banjir yang tersedia di tiap kecamatan terdampak.(*/pr-pk4)