MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Jalan darat di kawasan perbatasan negara, yakni Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim), membutuhkan perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah. Sehingga untuk arus transportasi orang dan barang masih mengandalkan kapal dan speedboat melalui Sungai Mahakam.
Hingga kini jalan tembus mulai dari Kecamatan Long Bagun menuju dua Kecamatan di hulu riam, yakni Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari, belum terbangun sesuai yang diharapkan oleh masyarakat yang berada diwilayah kecamatan ini yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Serawak Malaysia.
Disisi lain, saat ini musim kemarau sehingga debit air sungai mengecil yang menyebabkan kapal angkutan barang tidak bisa masuk ke wilayah tersebut. Sehingga armada angkutan logistik barang dan sembako, harus dioper menggunakan speedboad atau perahu ketinting untuk sampai ke Long Apari.
Kondisi ini sangat memprihatinkan saat musim kemarau, sehingga mengakibatkan harga barang menjadi naik, seperti beras mawar ukuran 25 kg sudah mencapai Rp1,2 juta per/saknya. Sedangkan gas elpiji 12 kg mencapai Rp 800 ribu per tabungnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu, sebanyak 569 jiwa terdampak kekeringan saat ini. Hal itu diterangkan Kalaksa BPBD Mahulu, Agus Darmawan, melaporkan bahwa dampak kekeringan sudah mulai dirasakan masyarakat Kampung Long Apari, Noha Tivab, dan Noha Silat, sejak 23 Juli 2025.

“Kekeringan mempengaruhi sektor pertanian, ketersediaan air bersih, dan ekonomi masyarakat di Kecamatan Long Apari jadi memprihatinkan. Oleh sebab itu, kita memastikan kesiapsiagaan semua pihak, mempermudah mobilisasi logistik dan anggaran, serta mengaktifkan rencana kontinjensi agar respons awal lebih efektifa,” ujar Agus dalam rapat kordinasi melalui zoom meeting bersama wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, Jumat malam (25/7/2025).
Menanggapi hal tersebut, Wabup Mahulu Yohanes Avun, meminta Kepala Dinas PUPR Mahulu, untuk memperbaiki akses darat menuju wilayah ini, dengan mengirim sejumlah unit alat berat milik Pemkab Mahulu untuk standbay perbaikan beberapa titik jalan yang mengalami rusak parah menuju wilayah tersebut.
“Segera diperbaiki jalan darat untuk akses membawa sembako ke kecamatan ulu rian. Karena informasi sejumlah ruas jalan yang sebelumnya masih dapat dilalui menggunakan kendaraan roda dua dan empat, sekarang sudah tidak dapat dilalui akibat longsor dan jembatan yang putu. Sehingga menutup akses jalan ke wilayah itu,” tegas Wabup.
Jika akses darat sudah dapat dilalui, kata Wabup, posisi Kampung Long Pakaq Kecamatan Long Pahangai didirikan pos untuk tempat droping barang-barang yang akan dibawa ke Kecamatan Long Apari. Mengingat jarak tempuh dari Long Pakaq menuju Kecamatan Long Apari lebih dekat, dan masih dapat menggunakan perahu ces dan long boat mesin 1 (satu) dengan estimasi berat muatan antara 1-2 ton/perahu.
“Semoga kedepannya ada perhatian khusus dari pemerintah pusat. Namun untuk saat ini, mengantisipasinya diperlukan untuk pembangunan jalan. Tujuannya adalah agar masyarakat memiliki akses darat yang lancar untuk sampai ke Long Pahangai dan Long Apari disaat musim kemarau saat ini.
Wabup Mahulu juga mengatakan bahwa sampai dengan usia Mahulu masuk ke-12 di tahun ini, masih perlu pembiayaan dari pusat karena Mahulu juga merupakan bagian dari NKRI, terutama suntikan dana untuk pembangunan jalan darat diwilayah perbatasan. (Adv)
Penulis : Rahmad
Editor : Alfian