SAMARINDA, Swarakaltim.com – Momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia menjadi refleksi sekaligus dorongan bagi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menatap masa depan. Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa target pembangunan daerah harus diarahkan pada kesiapan masyarakat menghadapi perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pertama target kita bawa Kalimantan Timur hari ini sudah menjadi etalase Indonesia ibukota nusantara kalau tidak ada halangan melintang 2028 pusat pemerintahan sudah akan ada di Kalimantan Timur maka kita harus siap,” ujar Rudy Mas’ud usai upacara peringatan HUT RI ke-80, Minggu (17/8/2025).
Ia menjelaskan, kesiapan itu dimulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, masyarakat Kaltim harus memiliki daya saing, bukan hanya dengan pendatang dari seluruh Indonesia, tetapi juga dengan masyarakat global.
“Yang pertama bagaimana masyarakat Kalimantan Timur ini siap untuk bersaing untuk berkompetisi kita akan ber hidup berdampingan dengan seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke bahkan dengan masyarakat global,” ucapnya.
Rudy menekankan pendidikan sebagai pondasi utama. Ia menyebut seluruh anak Kaltim wajib mendapatkan akses pendidikan, termasuk didukung pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur strategis, dan jaminan ketentraman sosial.
“Maka masyarakat Kalimantan Timur khususnya anak-anak kita yang hari ini mengenyam pendidikan semuanya wajib untuk mendapatkan pendidikan begitu juga dengan kesehatan infrastruktur yang strategis begitu juga dengan tanggung jawab sosial pelayanan sosial ketentraman dan ketenangan untuk seluruh masyarakat kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan serius yang harus diselesaikan, yaitu tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Data menunjukkan tingkat kemiskinan Kaltim masih berada di angka 5,78 persen. Kondisi ini juga berimbas pada banyaknya anak yang tidak lulus SMA atau sederajat.
“Dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana masyarakat kita ini keluar pertama dari angka kemiskinan karena kemiskinan Kalimantan Timur cukup tinggi 5,78 persen, begitu juga dengan tingkat pengangguran itu tidak lain dan tidak bukan tercermin dari banyaknya hari ini anak-anak kita yang sekolah tidak lulus di SMA atau sederajat,” jelasnya.
Menurut Rudy, Pemprov Kaltim berkomitmen agar pendidikan tidak berhenti hanya sampai tingkat menengah. Ia berharap anak-anak Kaltim bisa melanjutkan hingga pendidikan tinggi, bahkan sampai jenjang S2 dan S3.
“Itulah makanya program pemerintah Kalimantan Timur hari ini bagaimana kita semuanya bisa mengenyam pendidikan sampai dengan S3. Kalau sekolahnya sampai dengan sampai SMA saja hanya mampu hanya mampu menghidupi diri sendiri saja,” tandasnya.
Dengan arah pembangunan ini, Rudy Mas’ud optimistis Kaltim tidak hanya siap menjadi tuan rumah IKN, tetapi juga mampu menghadirkan masyarakat yang sejahtera, berdaya saing, serta berkontribusi besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.(DHV)