Disperin Samarinda Monev dengan Kunjungan Industri

Loading

SAMARINDA, Swara Kaltim
Sebagai kegiatan rutin Dinas Perindustrian kota Samarinda melaksanakan kunjungan industri sebanyak dua kali dalam sebulan bersama beberapa pejabat Pemkot Samarinda dan Media Massa.

“Ini memang kegiatan rutin kami dua kali sebulan  mengunjungi industri yang ada di kota Samarinda bersama bapak Walikota atau yang mewakili sekaligus bersama-sama teman-teman media juga untuk melakukan monitoring kegiatan dan evaluasi di beberapa sektor industi yang ada,” kata Kepala Dinas Perindustrian kota Samarinda M Faisal.

Selain itu mereka juga melakukan kunjungan rutin dengan skala staf untuk inventarisasi industri baru atau industri yang berkembang pesat sebanyak 2-4 kali dalam sebulan, seperti minggu ini mereka telah laksanakan Rabu (18/9) mengunjungi dua IKM dan Kamis (19/9) sebanyak 3 usaha.

“Seperti hari ini (Kamis, red) kami bersama dengan Asisten II Sekkot Pak Endang Liansyah mengunjungi PT Ongko Wijoyo Aneka Rubber Industy dengan jenis usaha vulkanisir, CV Wana Karya sebuah usaha moulding dan PT Artha Nusa Beton usaha readymix. Kemudian kemarin hari Rabu jajaran staf juga sudah mensurvey home industri Kue Lapis Labu dan CV Borneo Makmur Sejahtera produsen hasil olahan ikan dan daging,” lanjut Faisal bersemangat.

Sementara itu, Endang Liansyah melihat ini sebagai sebuah usaha monev yang sangat perlu didukung dan terus dilaksanakan.

“Saya sangat tahu dahulu proses vulkanisir ban ini, tetapi setelah melihat yang ada sekarang bukan main pesatnya perkembangan teknologi di usaha ini, peluangnya di sektor ini masih besar apalagi di saat ekonomi yang belum stabil seperti sekarang, vulkanisir salah satu alternative mengurangi cost produksi usaha transportasi,” ucap mantan Kadis DLH ini.

Kemudian di usaha moulding walaupun tidak sebagus beberapa tahun yang lalu, namun usaha ini masih bisa menjanjikan.

“Harus berani melakukan terobosan untuk usaha moulding ini, pasar di Jepang, Cina dan Korea masih terus membutuhkan termasuk pasar Eropa, Tadi hasil tanya-tanya dengan pak Azharin mereka masih terus bisa ekspor ke Jepang dan China, kebetulan beliau ini teman satu kelas saya,” lanjut Endang kepada media.(dho)