Bulan: Pelintas Masuk Mahulu Saat Tengah Malam

MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan sangat prihatin dengan kondisi kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) para tim medis yang betugas di sejumlah posko Tim Gerak Cepat (TGC) Mahulu Covid-19.
Kata Bulan, sebab petugas medis, TNI-Polri yang bertugas di pintu masuk ke wilayah Mahulu harusnya APD benar-benar di sediakan dengan maksimal. Hal itu untuk menjaga keselamatan petugas yang stanbay di pos pintu masuk akses darat, maupun di poswaldalkes jalur sungai.

“Kita terima laporan dari petugas jaga, bahwa masih ada warga pelintas jalur sungai diam diam masuk ke Mahulu. Ini modus baru, karena ada yang berangkat dari Pelabuhan Tering menggunakan taxi ces ketinting dan juga Speedbout. Mereka mamfaatkan waktu tengah malam agar bisa lolos,” kata Bulan kepada swarakaltim.com Selasa (21/4/2020).
Untuk Bulan meminta kepada TGC Mahulu agar memperketat pengawasan di sejumlah pos jaga Covid-19 diwilayah ini. Sehingga ia meminta agar semua ces maupun Speedbout yang melintas ditengah malam agar dipantau kedatangannya ke Ujoh Bilang dan Long Bagun.
“Ini laporan yang kita terima, karena para petugas jaga hanya stanbay hingga pukul 21.00, malam. Sehingga tidak terpantau masuknya orang ke Mahulu pada tengah malam. Kita minta TGC agar membuat tabahan posko lagi di hilir kampung Ujuh Bilang, agar bisa dipantau selama 24 jam,” pintanya.
Oleh karena itu, pihaknya segera meminta ke TGC Mahulu untuk segera menyelasaikan semua kendali teknis guna menjaga wilayah itu agar tetap menjadi zona hijau sampai berakhirnya virus pandemi mewabah itu.
“Kita minta kesadaran seluruh elemen masyarkat dalam pencegahan wabah ini. Informasi tersebut dapat menjadi rujukan aparat tiap kecamatan, juga relawan di kampung untuk melakukan pengawasan. Intinya upaya ini melindungi warga dan mempertahankan status zona hijau di Kabupaten Mahulu,” pungkasnya.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi (SK)