Caption: salah satu KWT di Desa Benua Puhun, Kecamatan Muara Kaman

TENGGARONG, Swarakaltim.com – Dalam rangka mensejahterakan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Kutai Kartanegara (kukar) berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di segala bidang, terutama di bidang peningkatan pangan.
Pemkab Kukar melalui Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Kukar telah membentuk 2700 Kelompok Tani, 216 Kelompok Wanita Tani (KWT), dan Taruna Tani (kelompok pemuda tani).

Kepala Dinas dan Peternakan Kukar Sutikno mengatakan, bahwa secara kelembagaan KWT ada Dinas Pertanian dan dalam pembinaan ada di semua lintas terlibat dalam pembinaan KWT yakni badan ketahanan pangan melalui rumah pangan lestari, perkebunan dan perikanan.
“Baik buruknya generasi tergantung dari ibu-ibu dalam memberikan makanan yang bergizi, dan selama ini lahan perkarangan tidak pernah di kelola dengan baik, salah satu solusi memperdayaan ibu melalui KWT,” lanjutnya.
KWT katanya merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani yang mana anggotanya terdiri dari wanita-wanita yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian, dan yang terbaik di kaltim ada di wilayah Loa Janan.
“KWT telah terbentuk dan tersebar di 18 Kecamatan dan terbanyak ada di wilayah Loa Janan, Tenggarong dan Samboja, dan ibu-ibu yang tergabung di dalam KWT melakukan kegiatan pemanfaatn lahan perkarangan yang kosong untuk ditanam baik toga maupun tumbuhan yang bisa meningkatkan nilai jual agar untuk kesehateraan keluarga dengan secara mandiri ” jelasnya.
Guna meningkatkan produksi kegiatan KWT lanjutnya Distanak Kukar selalu menfasilitasi baik pendampingan, dan dibina serta diberikan bantuan berupa polybag, bibit tanaman, pupuk, dan lainnya.
Sutikno menambahkan Distanak Kukar bersinergi dengan Badan Ketahanan Pangan menjalankan tugas dalam membina KWT guna peningkatan Gizi lebih baik, karena stunting dan gizi buruk tanggung jawab bersama.
“Ibu-ibu tergabung didalam KWT mandiri semua, dan Loa Janan merupakan daerah barometer kami terkait KWT ini,” tuturnya.
Ia mengatakan dalam kelembagaan pertanian KWT harus saling bergotong – royong dalam memperluas pemanfaatan lahan, hal tersebut mendukung pemerintah untuk penanganan daerah intervensi stunting atau penanganan periorita daerah rentan rawan pangan.
“Dengan KWT diharapkan kedepannya mampu membangun usaha produktif dengan memanfaatkan hasil pertanian terutama mengembangkan sumber pangan alternative dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi keluarga,” tukasnya (ADV/AI)
Editor: doni