TANJUNG REDEB, Swarakatim.com – Hal urgen sehingga harus segera disikapi dalam tiga (3) bulan pertama bertugas bagi pasangan Bupati Kabupaten Berau Sri Juniarsih dan Wakil bupati (Wabup) Gamalis selain masalah corona virus disease 2019 (covid-19), adalah bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat. Banyak hal yang akan dilakukan Pemerintah, salah satunya yang cukup menjanjikan adalah keberadaan Batik Berau yang saat ini telah memiliki 15 motif.
“Penilaian saya Batik Berau punya peluang besar mampu diandalkan untuk tingkatkan perekonomian masyarakat Bumi batiwakkal ini,” ungkap Bupati Sri Juniarsih.
Dari batik ini nantinya lanjut beliau, apabila sudah berkembang bakal menjadi peluang usaha luar biasa bagi masyarakat. “Kenapa saya punya penilaian seperti itu, karena saya berasal dari Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) dan menjabat sebagai ketua,” ujar Bupati.
Ditambah lagi salah satu yang berupaya dikembangkan oleh Dekranasda adalah batik berau ini. Apalagi sejauh ini teman-teman sudah membuat asosiasi pengrajin batik. “Mudah-mudahan mereka bisa kita bantu dalam hal peningkatan ekonomi yaitu produksi mereka diawali dengan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang meng gunakannya. Bayangkan jumlah ASN Kota Sanggam kurang lebih sebanyak 5000 kalau semua memakai batik produksi daerah sendiri pasti bakal mendongkrak perekonomian masyarakat,” ucap Sri Juniarsih.
Bukan hanya PNS kedepan tutur beliau, sekolah di Berau juga akan disarankan siswa siswinya menggunakan batik lokal juga. “Karena harapan saya melalui batik berau ini dari pembuatannya, produksinya, pemasarannya dan rezekinya untuk masyarakat Bumi Batiwakkal,” Bupati. Peluang cukup besar juga tambah beliau bisa meningkatkan perekonomian masyarakat yakni dari sektor wisata. Berau merupakan daerah wisata yang sangat luar biasa yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) menakjubkan.
“Makanya penting untuk kita memajukan pariwisata yang ada. Langkah awal kami beberapa waktu lalu sudah berusaha untuk bersurat ke Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif bapak Sandiaga Uno mudah-mudahan saya bisa bertemu beliau untuk membicarakan lebih mengexplore Maratua, Pulau Derawan, Bidukbiduk serta objek wisata lain yang bisa kami angkat namanya,” tutur Sri Juniarsih.
Batik dan wisata erat kaitannya, sehingga kedepan masyarakat yang berminat bisa dibina sepanjang punya keterampilan dan memiliki kemauan akan dibantu dalam hal pembinaaan maupun instruktur supaya sesuatu yang diproduksi masyarakat hasilnya berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan daerah lain di pasaran.
“Kita akan membantu mereka agar karya mereka layak untuk dipasarkan dan layak dalam SOP yang menilai layak tidaknya karya tersebut, agar bisa mengetahui apakah mereka masih harus dibina lagi atau sebagainya. Insyaallah Dekranasda merupakan kepanjangan tangan yang dinaungin Diskoprindag yang akan membina pengrajin pengrajin supaya karya yang mereka miliki bisa dipasarkan bukan cuman di Berau tapi diluar Berau, nasional bahkan luar negeri,” papar Bupati Sri Juniarsih. (nht)