Hama Bermutasi, POPT Harus Beradaptasi

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Kondisi cuaca, iklim dan alam selalu berubah-ubah, sehingga bisa memicu munculnya berbagai organisme atau hama pengganggu tanaman (tumbuhan).

Karenanya, menurut Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim HM Sa’bani, setiap aparat yang bertugas menangani hama harus lebih sering ke lapangan sehingga mampu beradaptasi dan memahami karakter hama.

“Sebab kalau hama dibiarkan, produksi menurun bahkan tanaman bisa mati. Dan hama ini bisa bermutasi sesuai kondisi alam dan lingkungannya,” kata Sabani saat membuka Pelatihan Pembekalan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), di Aula UPTD BPPSDMP Sempaja Samarinda, Selasa (15/6/2021).

Tidak kalah pentingnya, ucap suami Ketua DWP Kaltim, Hj Lisa Febriani ini, petugas POPT selain aktif mengikuti pelatihan dan pembekalan, juga terus menempa ilmu dan wawasan terkait tugas pokok dan fungsinya.

“Hama, kalau bermutasi maka muncul varian-varian baru. Ini tantangan dan petugas harus mampu beadaptasi,” jelasnya di acara yang dihadiri Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja Nursidah, Kepala BPTP Kaltim Fausiah T Ladja, para pejabat/kepala bidang DPTPH dan UPTD BPPSDMP Sempaja.

Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana, mengemukakan pelatihan dalam upaya  peningkatan kualitas SDM pertanian Kaltim, khususnya petugas yang menangani organisme pengganggu tumbuhan.

Dihadapan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementrian Pertanian Dr Mohammad Takdir Mukyadi, Direktur Perlindungan Tanaman Hortikultura, diwakili Anik Kustaryati dan Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Jatisari, Suwarman, Yana menyebutkan, pembekalan selama 14 hari (14-27 Juni) diikuti 40 petugas POPT dari sembilan kabupaten dan kota.

“Usai pembekalan ini, mereka langsung disebar di kecamatan-kecamatan di Kaltim,” ujar Yana.(yans/sdn/humasprovkaltim/adv/aya/sk)

Editor : Redaksi

Publisher : Alfian (SK)

Loading