BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Pemerintah kota Balikpapan mengelar rapat koordinasi bersama pihak terkait dalam mempersiapkan datangnya Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriah. Adapun rapat dipimpin langsung Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud serta melibatkan unsur Forkopimda, Kepala Kantor Kementerian Agama, tokoh agama dan Organisasi PErangkat Daerah (OPD) terkait.
Menurut Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud, adapun rapat dengan unsur Forkopimda membahas persiapan ramadan seperti di minggu pertama dan minggu akhir akan melakukan sidak di supermarket maupun pasar tradisional terkait stok sembilan bahan pokok. “Adapun yang akan di sidak, tidak akan diberitahukan. Karena apabila sidak diberitahukan Namanya kunjungan,” tegasnya. Rabu (30/3/2022)
Rahmad menjelaskan, sama halnya untuk buka bersama pemerintah kota akan di tiadakan, namun safari ramadan akan dilaksanakan, namun hanya sholat isya dan dilanjutkan tarawih berjamaah,” tegasnya.

Lanjut Rahmad, sementara itu untuk titik – titik pasar ramadan tetap akan dibuka, namun wajib menerapkan protokol kesehatan yang diatur pemerintah kota. Begitu juga untuk sholat tarawih juga diperbolehkan dan pengurus masjid tetap menerapkan prokes. “kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan dipastikan selama 3 bulan hingga 6 bulan kedepan sembako akan dan masyarakat tidak panik buying,” tegasnya. Dua pekan jelang datangannya bulan suci Ramadan 1443 Hijriah atau 2022 Masehi, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan melaksanakan rapat kordinasi (rakor) dengan berbagai distributor untuk kesiapan stok bahan pokok.
Sementara itu, Kepala Disdag Kota Balikpapan, Arzaedi Rachman menegaskan, dari hasil rapat dengan para distributor stok bahan pokok dipastikan cukup di bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 H. Namun kjni yang akan dilakukan mengintervensi pasar untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok yang ada di pasar. Sebab menjelang bulan puasa dan Idul Fitri biasanya beberapa harga bahan pokok mengalami kenaikan.
“Dengan kondisi ketersediaan cukup, saya harapkan tidak terjadi kenaikan harga. Saya rasa perlu komitmen semua pihak termasuk pelaku usaha untuk turut menjaga stabilitas harga, untuk tidak menaikan harga kebutuhan Bahan Pokok di kota Balikpapan,” kata Arzaedi Rachman kepada awak media.
Arzaedi menjelaskan, agar tidak ketergantungan impor seperti daging sapi, maka perlu melakukan kerjasama dengan daerah pemasok seperti kebutuhan daging sapi di kota Balikpapan. “Kami mencatat kebutuhan daging sapi untuk kota balikpapan 5,11 ton perhari. Sedangkan RPH kita hanya mampu memotong 19 ekor perhari atau 2,7 ton perbulan,” kata Arzaedi.
Untuk menutupi kekurangan dengan medatangkan daging impor dari Australia, dan New Zaeland dan Amerika, walapun New Zaeland dan Amerika tidak sebanyak Austrlia. Ditambah lagi daging dari india. “Jadi menurut saya perlu adanya perluasan RPH, agar mampu memproduksi daging sapi lebih banyak,” usulnya.(*/db)