BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan sopir truk kembali melakukan aksi unjuk rasa terkait kelangkaan solar di kota Balikpapan. Sebelumnya aksi unjukrasa seharusnya di kantor Pertamina , namun di hadang di gapura masuk jalan minyak. Sedangkan unjuk rasa kali ini dilakukan di depan kantor Pemkot Balikpapan. Dari pantauan Swara Kaltim , para pengunjuk rasa di terima Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud dan diajak berdiskusi mencari solusi terkait kelangkaan solar di Balikpapan.
Usai diskusi dengan mahasiswa dan sopir truk, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud menjelaskan, pihaknya sudah mendengarkan tuntutan para pendemo diantaranya jangan sampai terjadi antrian di SPBU dan bagi mereka yang berhak mendapatkan solar subsidi maka tidah harus mengantri.
“Dirinya sudah berkoordinasi dengan Pertamina dan rencananya SPBU di KM 13 yang akan beroperasi setelah lebaran, akan dipercepat,” tegas Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud, Rabu(30/3/2022)

Rahmad menjelaskan, untuk truk penerima solar bersubsidi yang berhak akan diarahkan ke KM 13, sehingga truk besar tidak masuk dalam kota. “Saya telah mengingatkan kepada sopir truk, yang mendapatkan solar subsidi ada dua kategori yakni pertambangan dan perkebunan, sehingga di sampaikan kalau truk mereka diluar dari dua ketentuan ini silahkan isi solar subsidi,” ungkapnya.
Saat disinggung, apakah akan ada penambahan kuota solar. Walikota menambahkan, kuota solar pasti akan dilakukan dengan cara membuka SPBU di Km 13, yang tentunya kuota solar akan ditambah.
Sementara itu, Koordinator Aksi PKC PMII Kaltimra , Zainuddin menjelaskan, pihaknya akan menunggu hingga tanggal 2 April, dimana SPBU yang berada di Km 13 Karang Joang akan difungsikan dan otomatis akan menambah kuota solar subsidi di Kota Balikpapan.
“Apabila kenyataanya masih ditemukan antrian truk di SPB, maka tidak akan menutup kemungkinan melakukan aksi unjukrasa yang lebih besar lagi,” tutupnya.(*/db)