Foto suasana saat pasar Ramadan di sidak oleh Dinkes Berau bekerja sama dengan BPOM Samarinda dan langsung lakukan pemeriksaan tahap awal sampel menu yang dijual di pasara Ramadan.
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Awasi peredaran bahan makanan berbahaya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau melakukan sidak di Pasar Ramadan yang bertempat di halaman Masjid Agung Al Hikmah, Jl APT Pranoto Kecamatan Tanjung Redeb. Sidak tersebut tak terlepas dari dorongan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bumi Batiwakkal untuk pemeriksaan kesehatan makanan yang dijual, pasalnya sudah sepekan berlangsung.
Pada kesempatan itu Kepala Dinkes Berau Iswahyudi pun berharap hasil pemeriksaan hari ini bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kalimantan Timur (Kaltim) dan intansi terkait, hasilnya sama seperti tahun sebelumnya yang dimana dinyatakan sehat. Sehingga apa yang dilakukan pengambilan sampel ini, juga tidak merugikan pedagang.
“Mudahan saja apa yang merasa kita curigai tidak terdata, sehingga masyarakat bisa aman. Tahun kemarin itu, di sini tidak ada kasus mudahan tahun ini seperti itu,” kata Iswahyudi, Rabu (13/4/2022). Selain itu beliau menyampaikan, bahwa ada juga satu tim yang ditugaskan keliling untuk melakukan pemeriksaan bagi yang berjualan di dekat rumah-rumah. “Kalau bisa mencakup banyak area, sehingga bisa juga memberikan gambaran bagaimana produk yang dijual masyarakat,” tutur Iswahyudi.

Sementara Kepala BPOM Samarinda Sem Lapik mengatakan, dari 30 sempel takjil yang diambil tadi nantinya akan keluar dalam waktu singkat. Tetapi misalkan ada yang temuan negatif atau berbahaya, perlu diketahui ini kita melakukan pengawasan kepada dagangan takjil yang biasa ditambahkan ke bahan makanan yang seharusnya tidak digunakan. “Maksud kami seperti pewarna, formalin, boraks, rhodamin B, dan methanilyellow, yang kerap dicampurkan ke dalam makanan, kami harap tidak ada dalam sampel kami ambilini,” terang Sem Lapik.
Dengan begitu dalam waktu singkat karena ini juga rapit test, kata Sem Lapik kita akan dapat melihat hasilnya dan rekan media juga bisa melihat di sana. Menurutnya, untuk hasil deligasinya positif akan kita uji penegasan di laboratorium BPOM Samarinda. “Jika nanti terbukti ada bahan berbahaya, kami akan melakukan pembinaan dan mudah-mudahan dengan kehadiran kita juga menjadi perhatian bagi mereka bahwa kita dalam memproduksi suatu makanan harus menjamin produk yang kita hasilkan,” pungkas Sem Lapik. (Nht/Fdl).