MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Upaya untuk mencapai swasembada beras di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Pemerintah setempat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu Kaltim memiliki langkah strategis dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, rehabilitasi lahan dan diversifikasi pangan di masyarakat.
Ha itu dibuktikan dengan launching produksi beras lokal hasil panen tahun 2022, melalui program ketahanan pangan Kabupaten Mahakam Ulu menuju masyarakat adil dan sejahtera tahun 2022, dengan menggelar pasar rakyat di alun alun Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kamis (9/6/2022).
Bupati Kabupaten Mahulu, Bonifasius Belawan Geh,SH,.ME, mengatakan, beras produksi petani lokal merupakan salah satu produk unggulan daerah yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan, yakni beras Abung dan Mayas.
“Beras Abung dan Mayas merupakan produk unggulan Kabupaten Mahulu. Produksinya dari petani lokal dan tampa bahan pengawet. Berasnya harum dan pulen. Harganyapun cukup terjangkau dengan Rp.17 ribu per/kg. Jadi sangat tepat untuk dikonsumsi warga kelas menengah keatas,” tutur Bupati.
Pria akrab disapa Boni mengatakan, beras unggulan diluncurkan, merupakan pasokan benih padi yang juga berasal dari daerah setempat. Sehingga kedepannya upaya pemerintah dalam mencari pangsa pasar, atas produksi beras petani lokal yang berada di wilayah ini.
“Komoditi pangan berupa beras menjadi salah satu produk unggulan daerah yang perlu dikembangkan dan dibina secara terpadu oleh Pemkab Mahulu. Oleh karena itu masyarakat petani jangan takut untuk memasarkan hasil panennya. Karena produk lokal lebih bagus dari produk luar daerah,” cetusnya.
Dikonfirmasi terpisah, salah satu penjual beras di pasar rakyat alun alun ujoh bilang mengatakan, kamu pasti sudah sering sekali mendengar ungkapan, belum dianggap makan kalau belum makan nasi orang dayak. Kata dia, karena banyak sekali merk beras di pasaran yang bisa kamu pilih sesuai dengan selera.
“Namun rasanya berbeda dengan beras unggulan kita orang dayak di Mahakam Ulu, yaitu beras Mayas dan beras Abung. Dimana rasa kedua nasinya sangat harum, punel dan tampa bahan pengawet,” ujar kedua wanita cantik si penjual beras asal Kampung Datah Bilang Ulu ini kepada Swarakaltim.com.
Namun, tidak sedikit orang merasa kebingungan ketika harus memilih beras yang kita jual, karena semua beras hasil produk petani lokal dengan kualitas terbaik dengan kemasan 5kg dan 10kg. Sama halnya dengan beras premium yang kerap ditemui dijual di pasaran.
“Pasalnya di luar sana banyak sekali merek beras yang ada di pasaran. Namun kalian tak perlu khawatir, karena Beras Mayas dan Beras Abung merupakan merk beras terbaik di Kabupaten Mahulu ini. Silahkan beli mas, kata bapak bupati, membeli beras lokal salah satu upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi
Publisher : Rina