Caption: Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan dan Siswa SDN 001 Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun.
MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Selama menjalani masa pandemi Covid-19, sangat berimbas pada tantangan pendidikan yang sangat kompleks. Ketersediaan gawai, kuota, serta jaringan internet menjadi satu kesatuan yang harus tersedia, baik dari pihak sekolah maupun orang tua khususnya di Kabupaten Mahakam Ulu.
Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan, turut prihatin atas dunia pendidikan diwilayahnya itu. Ia menjelaskan, tantangan selama ini mengenai pembelajaran saat pandemi sudah mulai terjawab oleh pihak sekolah dan orang tua siswa.
Sekolah (guru dan tenaga kependidikan) mulai kreatif dalam melakukan pembelajaran. Sedangkan siswa dan orangtua mulai terbiasa dengan aplikasi-aplikasi yang diterapkan melalui dunia belajar oleh pemerintah pusat.
Didaerah lainnya, dari sudut pandang Politisi Partai Gerindra mengemukakan, pihak sekolah semula ekstra keras menjawab tantangan pembelajaran yang dilakukan selama luring (luar jaringan/online). Namun di Bumi Urip Kerimaan ini, sangat memprihatinkan. Sebab siswa sekolah belum sepenuhnya bisa menikmati pembalajaran via online.
“Selama pandemi Covid-19, hanya siswa sekolah di Kabupaten Mahulu yang tidak bisa menikmati pembelajaran via online. Karena terkandala jaringan internet belum memadai. Sekarang ini dengan aktifnya pembelajaran tetap muka, diharapkan para guru mulai beradaptasi dan harus aktif turun ke sekolah,” ungkap Novita Bulan kepada wartawan, Jumat (9/6/2022).
Tidak hanya para guru dan pihak sekolah, Bulan juga meminta kepada Dinas Pendidikan setempat untuk benar benar aktif, menciptakan program program pendidikan dan jam belajar ditingkat lagi, selama tatap muka ini diberlakukan oleh pemerintah.
“Mungkin bisa ditambah jadwal jam belajar untuk siswa siswi di luar sekolah, seperti les dan bimbingan oleh para guru. Untuk mengejar ketertinggalan program belajar siswa sekolah khususnya di Kabupaten Mahulu,” tutur Ketua DPRD Mahulu dua periode ini kepada wartawan.
Untuk itu dirinya meminta kesatuan pembelajaran selama tatap muka ini diperbolehkan oleh pemerintah. Para guru, siswa, dan orang tua harus bersinergi agar dukungan optimalisasi pembelajaran bisa tercapai dengan baik.
Dikonfirmasi terpisah salah satu siswa SDN 001 Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Thresia mengatakan. Selama pandemi Covid-19, dirinya bersama teman siswa lainnya, memang tidak pernah mengikuti pembalajaran system luring. Hal ini dikarenakan akibat jaringan internet diwilayahnya itu belum memadai.
“Kami sebenarnya sudah mulai bisa beradaptasi dengan pembelajaran tatap muka saat ini. Karena selama pandemi Covid-19, kami datang ke sekolah ambil materi dan tugas dengan guru. Kemudian pulang untuk belajar di rumah. Berikutnya kita serahkan lagi ke guru di sekolah. Begitu pola belajar kami di Mahulu,” cetus siswa kelas 6 SDN ini kepada wartawan.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi
Publisher : Rina