Wisatawan Dan Masyarakat Keluhkan Harga Tiket Yang Kian Meroket

Foto suasana rapat tiket pesawat

Hadirkan Pihak Maskapai, Pemkab dan Dprd Gelar Rapat

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Seiring dengan semakin tingginya tarif harga tiket penerbangan baik yang masuk maupun keluar di kabupaten Berau, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau semakin gerah. Akibatnya banyak kunjungan wisatawan batal dan warga banyak mengeluh karena tiak mampu membeli tiket. Senin (22/08/2022) Bupati Berau Sri Juniarsih Mas beserta unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menggelar rapat di Gedung DPRD Jalan Jend. Gatot Subroto untuk mencari solusi soal tiket.

Selain Bupati dan Ketua Dprd Madri Pani, Wakil Ketua Syarifatul Sya’diyah dan Achmad Rifai, hadir juga Asisten 2 Agus Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau Andi Marewangeng, Kepala Bandara Kalimarau dan Perwakilan Maskapai Lion Air.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengatakan, akibat mahalnya harga tiket pesawat saat ini sangat berdampak bagi masyarakat maupun wisatawan yang ingin masuk ke Berau melalui jalur udara. Banyak yang tidak mampu membeli tiket pesawat karena mahalnya harga tiket saat ini, sehingga hal tersebut harus segera memperoleh solusi.

“Pemkab sudah berkali kali menyurati ke Kementrian Perhubungan agar diberi porsi pesawat berbadan besar, namun sampai saat ini jadwal yang dijanjikan molor terus, “papar Bupati.

Kepada pihak Maskapai dan Dinas Perhubungan, Bupati minta keterlambatan dan penundaan pesawat berbadan besar agar segera dicari tau. “Selain permohonan untuk maskapai, Pemkab juga sudah bersurat kepada kementerian perhubungan untuk dilakukan odiensi tentang harga tiket yang kian meroket agar segera dievaluasi, kasian masyarakat kecil yang ingin bepergian terpaksa lewat darat karena tidak mampu beli tiket, “imbuh Bupati.

Ketua Dprd Madri Pani menyampaikan, agar Pemkab kembali bersurat kepada kementerian terkait hingga ke maskapai Lion Air jika tidak ada penurunan harga penjualan tiket di maskapai tersebut. “Jika setelah Pemkab bersurat dan masih tidak ada tanggapan, silahkan Bupati untuk mengambil keputusan lebih lanjut,” tegas Madri Pani.

Bahkan Madri Pani menegaskan, apabila permohonan Pemkab Berau tidak berjalan dengan baik, beliau menyarankan Pemkab untuk meminta maskapai lain menjalin kerjasama dengan perusda milik Pemkab Berau. “Kita ingin jalan tengah yang terbaik untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat ini, namun jika masih tidak ada respon baik, maka bisa saja Maskapai Wings Air akan terancam tidak beroperasi lagi di Kabupaten Berau,” katanya.

Oleh karena itu, Madri berharap, hal itu bisa menjadi pertimbangan bagi Maskapai Wings Air untuk bisa menurunkan harga jual tiket pesawatnya.

Sementara itu Kepala Dishub Andi Marewangeng mengatakan pihaknya akan segera minta jadwal Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan kementerian perhubungan mengenai harga tiket yang kian meningkat. “Kami akan segera tindak lanjuti masalah ini, sebab sudah cukup lama masyarakat menjerit dengan harga tiket, “papar Andi.

Sementara itu keterangan dari manajemen Lion Air Group Berau mengatakan, alasan kenapa harga tiket terlalu mahal adalah mengacu pada Keputusan Menteri nomor 60 Tahun 2022 yang mengadakan full sources itu dinaikkan sebanyak 25 persen untuk pesawat berbadan besar. “Kenaikan fuel sebanyak 40 persen ditambah PPN 11 persen jadi dasar kami menaikan harga tiket, kita sudah sesuai dengan standar dan aturan itu,” ujarnya. (Nht/*).

Loading

Bagikan: