BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Pemerintah kota Balikpapan melaunching 8 program perubahan yang menjadi program organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan pemkot yang belum lama ini dilantik. Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk warga Balikpapan.
Adapun delapan proper diantaranya, Sinergi Antisipasi Bencana (SIGAP) Balikpapa, Sistem Inovasi Daerah (Rumah inovasi), Gerakan Stimulun Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (Griyaku), Strategi Pelayanan Publik Melalui Digitalisasi Sistem Pelayanan di Mal Pelayanan Publik (Siap Ditempa),Sistem Digital Melayani (Sidilan), Sistem Integrasi Penertiban Berbasis Elektronik (Single Window), Peningkatan Peran Serta Masyarakat Mendukung Kota Balikpapan Menuju Kota Layak Anak (Pin Emas).
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengungkapkan, pihaknya memberikan apresiasinya kepada 8 proper yang diusung masing-masing kepada OPD tersebut. Dan dalam kesempatan itu, wali kota juga berjanji akan memantau pelaksanaan 8 proper tersebut.

“Jangan senang dulu Kepala OPD, saya akan pantau pelaksanaannya dalam 1 tahun kedepan,” tegas Rahmad Masud kepada awak media, Senin (26/9/2022)
Sementara itu,Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan Murni, adanya program Sistim Inovasi Daerah (Rumah Inovasi) ini menjadi penilaian ke pemerintah kota. Artinya masyarakat dapat memberikan masukan dengan memberikan invonasi untuk kota Balikpapan dengan masuk di online rumah inovasi.go.id.
“Nantinya masukan dari masyarakat akan dinilai dari kementerian dalam negeri, kemenpan, perguruan tinggi dan para praktisi,” katanya.
Murni menjelaskan, untuk masukan saran dan invonasi untuk kota Balikpapan dapat di tampung di program yang telah di sediakan Bappeda kota Balikpapan dan akan dibahas di Musrembang nanti.
Hal senada diungkapkan, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Kota Balikpapan – Neni Winahyu.Menurutnya, program pelayanan kedepan adalah Satu Peta Untuk Satu Data Spasial kota Balikpapan (ONE MAP ONE DATA), artinya mendigitalisasi peta rencana ruang dan zonasi dalam sebuah sistim informasi.
“Saya berharap adanya sistim informasi ini masyarakat dapat memperoleh layanan informasi tata ruang secara elektronik dan mengetahui pola tata ruang dan struktur ruang sebelum melakukan aktivitas,menginformasikan dalam penggunaan lahan seperti kegiatan yang diizinkan baik bersyarat dan terbatas,”ujarnya.
Neni menambahkan, adanya program ini maka percepatan layanan penyelengaraan tata ruang seperti izin prinsip kemudian perizinan perusahaan berbasis resiko.
Begitu juga, Kepala Pelaksana BPBD Kota Balikpapan – Silvia Rahmadina menjelaskan, program sinergi antisipasi bencana (SIGAP) Balikpapan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan bersiap siaga saat bencana.Karena bencana tidak dapat dihindari dan dapat menimpa siapa saja, maka harus di persiapkan dari sekarang untuk bisa memiliki kemampuan untuk mengatasi bencana dan tidak panik.
” BPBD dalam mengatasi bencana akan bekerjasama dengan DKK dan DP3AKB. Masyarakat akan di berikan pelatihan dan bekal oleh DKK saat terjadi bencana,untuk dapat memberikan pertolongan pertama kepada warga yang terkena bencana,” tegasnya.
Silvia mengaku, untuk DP3AKB dapat memberikan sosilalisasi kepada masyarakat untuk tidak panik saat terjadi bencana. Dalam penanganan bencana tidak dapat dilakukan BPBD, namun di perlukan bantuan oleh semua pihak.(*/db)