BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Kesehatan kota Balikpapan terus mengingatkan kepada warga Balikpapan untuk mewaspadai DBD.Pasalnya, DKK mencatat sebanyak 1.133 kasus demam berdarah sepanjang Januari hingga September 2022 ini atau pekan ke 36. Sedangkan, jumlah warga yang meninggal karena DBD mencapai 5 orang.
“Untuk lima kasus DBD telah tersebar di lima kelurahan yakni kelurahan Sepinggan Raya, Damai, Prapatan, Batu Ampar dan Baru Tengah. Terbanyak kasus ada di kecamatan Balikpapan Selatan, disusul Balikpapan Utara,” tegas Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarti,Rabu (12/10/2022).
Andi menjelaskan , untuk jumlah kasus DBD tersebar di 6 Kecamatan yakni Kecamatan Timur 75 kasus, Balikpapan Selatan 261 kasus, Balikpapan Tengah 219 kasus,, Balikpapan Kota 207 kasus, Balikpapan Barat 133 kasus dan Balikpapan Utara 238 kasus.
Lanjut Andi biasa di sapa Dio, korban meninggal dunia berusia antara 1 tahun hingga usia 44 tahun. Kasus DBD tidak mengalami penurunan, namun langkah yagn dilakukan DKK adalah melakukan peningkatan pelayanan kesehatan di IGD rumah sakit atau puskesmas namun belum semua pasien yang demam tinggi kasus DBD.
“Kami akui untuk UGD sudah full pasien-pasien dengan keluhan demam tetapi belum tentu demam berdarah,” katanya.
Andi meminta kepada orang tua, apabila anak mereka mengalami demam untuk segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan. Bahkan melalui kader posyandu dan PKK terus melakukan sosialisasi pemasangan kelambu air untuk menutup drum yang menampung air hujan. Selain itu juga diberikan larvasida atau bubuk untuk membunuh jentik nyamuk DBD. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan alat NS1 atau regent untuk mendeteksi kasus DBD di tiap-tiap puskesmas.
“Pemeriksaan NS1 merupakan tes untuk mendeteksi keberadaan protein non-struktural 1 (NS1), yaitu protein yang dimiliki virus dengue, penyebab demam berdarah dengue atau DBD. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi virus tersebut dengan cepat, bahkan sejak gejala pertama kali muncul,” tutupnya.(*/db)