Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Puji Apresiasi Antusias Siswa SMAN 17

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Hj Puji Setyowati SH MHum mengapresiasi antusias dan keseriusan para siswa SMAN 17 Samarinda saat mengikuti Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di gedung Airlangga jalan Bung Tomo kecamatan Samarinda Seberang, kota Samarinda, Sabtu (21/1/2023).

“Luar biasa dan istimewa sosialisasi hari ini. Anak-anak begitu antusias dan serius bahkan memunculkan suatu daya ungkit luar biasa dari siswa yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Saya pikir anak-anak seperti ini akan bertanya sesuatu yang dia alami, yang hari ini dia lihat. Ternyata ada sebuah pertanyaan yang luar biasa mengulas sejarah munculnya sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang digagas bapak Taufik Kiemas,” ucap Puji yang juga Wakil Ketua Komis IV DPRD Provinsi Kaltim.

Tentunya Puji berharap dengan respon luar biasa dalam Sosbang kali ini mampu mengokohkan 4 pilar kebangsaan bagi para siswa yang mengikutinya dan kemudian menyampaikan pula kepada teman-temannya di sekolah, di lingkungan keluarga hingga di lingkungan masyarakat domisili masing-masing.

Menurut Puji sosbang ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang 4 Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Sosialisasi ini sangat penting. Kita mengharapkan putra-putri bangsa, khususnya hari ini siswa-siswa SMAN 17, kita kembali kepada marwah bangsa Indonesia, bahwa para pendulu dan pendahulu kita telah meletakkan dasar ideologi, kemudian kontruksi bangsa ini dalam 4 pilar. Harapan kami, mereka memahami kembali bahwa kita mempunyai role yang harus dijalankan oleh setiap bangsa Indonesia termasuk generasi muda. Jangan sampai ideologi yang telah diletakkan para pendahulu kita akan lenyap karena adanya arus perubahan globalisasi yang saat ini bergeser ke digitalisasi,” ungkap Politisi Demokrat ini.

Oleh karena itu sebutnya melalui sosialisasi ingin melakukan penyegaran kembali terhadap pemahaman Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Sementara narasumber Dr Abdul Rozak Fahrudin MPd yang juga kepal SMAN 17  menyebutkan bentuk implementasi 4 pilar kebangsaan sebenarnya cukup dimulai dari hal-hal yang sederhana di dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak bentuk kegiatan sederhana yang mencerminkan penerapan dari keempat pilar berbangsa dan bernegara ini.

Salah satunya lanjut Dosen FKIP Unmul ini adalah bersikap peka terhadap lingkungan sekitar. Contoh sikap peka terhadap lingkungan bisa dibuktikan dengan menerapkan sikap saling tolong menolong antar sesama warga negara Indonesia ketika ada orang lain yang sedang mengalami kesulitan.

“Sikap-sikap positif dan memiliki karakter harus terus dipelihara. Karena ketika memasuki dunia kerja akan dilakukan tes terhadap sikap dan karakter. Begitu pula saat tes perguruan tinggi,” imbuhnya.

Ia juga berpesan untuk menjaga keutuhan NKRI. “Adik-adik kan di sekolah dari beragam suku. Bhineka Tunggal Ika harus bersama-sama kita jaga. Tidak boleh di sekolah ada blok Jawa, blok Bugis, ataupun Banjar. Harus menyatu. Mari dijaga dalam rangka menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.

Begitu pula narasumber lainnya Dr Rediyono SH MM menekankan menjaga keutuhan NKRI.

“Saya teringat negara Uni Soviet yang pecah menjadi 15 negara, Jerman juga pecah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Vietnam pun begitu. Indonesia jika tidak kita jaga akan diambil orang,” ungkap Rediyono yang juga Dosen Tetap Program Pasca Sarjana STIE Pancasetia Banjarmasin.

Ia menyebutkan pula bahwa pengalaman sejarah menunjukan pengabdian, penghianatan, inkonsistensi terhadap 4 Pilar Kebangsaan membawa masalah dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam sosialisasi itu, Puji juga berbagi hadiah lunch box kepada peserta yang aktif selama kegiatan berlangsung.(dho)

Loading

Bagikan: