Batu Putih Juga Keluhkan Masih Terbatasnya Air Bersih

Foto suasana saat Tim Perumdam bagian Lapangan Terus Meningkatkan Pelayanan air bersih kepelanggan

Saipul, Kami Akan Pelajari Dulu, Dan Yang Sudah Tersambung Mohon Lancar Pembayaranya

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Tahun 2023, selain Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan, air bersih juga turut mendominasi usulan porioritas setiap kampung. Saat Musrenbang di Kecamatan Batu Putih, Selasa (28/02/2023) lalu, ada beberapa kampung yang masih belum teraliri air bersih, dan hal itu akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Batiwakal untuk segera ditindaklanjuti.

Berdasarkan pemaparan beberapa kepala kampung di Kecamatan Batu Putih, Kampung Ampen Medang, Batu Putih belum semuanya teraliri dan Lobang Kelatak telah memiliki jaringan pipa air minum tapi belum bisa dinikmati oleh masyarakat.

Hal itu diakui oleh Direktur Utama (Dirut) Perumdam Batiwakkal, Saipul Rahman bahwa untuk operasional diwilayah perkampungan, pihaknya terkendala operasional untuk mengalirkan air ke rumah warga. Sebab jika kurang dari 1.000 SR perusahaan akan merugi, karena saat ini perusahaan hanya mengandalkan penyambungan SR baru.

“Oleh sebab itulah, disini pentingnya kesadaran para pelanggan yang sudah tersambungi agar bisa berpartisipasi untuk bisa membayar air tepat waktu supaya dari pemasukan itu, kami bisa memutar Kembali untuk biaya operasional dan pengembangan kampung lain yang masih belum teraliri, “terang Saipul.

Terkait adanya beberapa wilayah yang sudah ada jaringan pipanya, tinggal ditambah pompa agar bisa mengalirkan air bersih sampai ketitik lokasi yang sebelumnya masih belum teraliri. “Khusus untuk Kampung Kayu Indah, sudah ada perencanaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), tinggal sinkronisasi saja, semoga bisa segera kita realisasikan,”imbuh Dirut yang memimpin Perumdam semenjak tahun 2019 tersebut.

Disisi lain Saipul juga menambahkan, jika pengelolaannya bisa ditangani langsung oleh kampung melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), Pihaknya akan membantu  mendampingi dari sisi teknis, keuangan dan sebagainya. “Siapa tahu jika peluang ini bisa ditangkap, maka ini bisa menjadi peluang untuk Pendapatan Asli Kampung (PAK) kedepanya, “pungkas Dirut. (Nht).

Loading

Bagikan: