Kecamatan Gunung Tabur Usung Sektor Pendidikan Menjadi Usulan Prioritas

Loading

Foto suasana Musrenbang di Kecamatan Gunung Tabur

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Gunung Tabur telah berlangsung, Senin (13/03/2023). Dimana kecamatan yang memiliki 1 Kelurahan dan 10 Kampung tersebut dari sekian banyak usulan, melalui Musrenbang tahun 2023 ini ternyata  mengusung sektor pendidikan menjadi usulan prioritas, khususnya pembangunan gedung sekolah.

Menanggapi hal itu Bupati Kabupaten Berau Sri Juniarsih Mas menyampaikan, terkait bidang pendidikan dan kesehatan memang merupakan sektor utama yang sifatnya urgent untuk dipenuhi. Apalagi usulan yang paling banyak di Musrenbang Kecamatan Gunung Tabur ini berada di bidang pendidikan yang tentunya memiliki potensi besar untuk menjaga, memelihara, dan mengedepankan penerus generasi muda yang masih tahap sekolah.

“Tadi ada beberapa kampung yang meminta gedung sekolah, baik itu SD, SMP, maupun SMA. Saya mohon kepada Dinas Pendidikan tolong dicatat untuk dapat direalisasikan,” ungkap Bupati. Lanjut beliau, harap kepada Dinas terkait untuk segera mendata usulan usulan yang masuk khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan dari semua Kecamatan termasuk Gunung Tabur. Realisasikan usulan prioritas namun disesuaikan juga dengan regulasi yang ada.

Sebab Sri Juniarsih tidak menginginkan, apabila kampung-kampung yang berada dekat dengan ibu kota Tanjung Redeb masih memiliki keterbatasan akan kurangnya gedung-gedung sekolah yang menjadi suatu kendala bagi murid-murid sekolah di kampung. “Kita tidak ingin bahwa kampung-kampung yang terasa dekat dengan ibu kota ternyata gedung sekolahnya masih kekurangan,” tutur Petinggi di Berau itu.

Sementara itu, salah satu kampung yang mengusulkan pembangunan gedung tersebut berada di Kampung Sambakungan. Adapun Kepala Kampung Sambakungan, Alimuddin menyampaikan bahwa dikampungnya memang sangat memprioritaskan pembangunan untuk gedung SMP karena memang sudah menjadi kebutuhan penduduk setempat yang mengingat jumlah anak jenjang SMP mulai banyak.

“Jadi, memang Kampung Sambakungan sangat prioritas untuk gedung SMP. Sebenarnya, di sepanjang tahun 2022 kemaren yang menjadi permasalahan di Sambakungan ini masalah anak sekolah, karena kita di bantu perusahaan yang beroperasi diskeitar kampung kami berupa kendaraan bus 3 unit. Namun, kita tidak dibantu untuk operasionalnya, seperti gaji supir, BBM, dan kerusakan,” terangnya.

Alimuddin menegaskan, karena itu terasa berat maka pihaknya merasa kewalahan untuk membiayai operasional bus sekolah tersebut. Sehingganya, untuk memperkecil pengeluaran bus, solusi dari permasalahan yang ada di Sembangkungan saat ini dan sangat dibutuhkan adalah terealisasinya pembangunan gedung SMP di Kampung Sambakungan.

“Menyikapi permasalahan operasional Bus yang cukup memberatkan warga sekarang ini, jalan keluarnya menurut pemikiran dan kami telah sepakati yaitu mengajukan gedung SMP di Sambakungan, sehingga anak-anak tidak diantar pakai bus lagi. Saat ini mereka belajar di SMP Merancang. Sementara di Kampung tersebut sendiri juga bahkan, memiliki jumlah siswa yang tergolong banyak. Bahkan, ada juga siswanya disana yang belajarnya di puskesmas,” tutupnya. (Nht/Asti)