Foto wakil ketua I DPRD Berau Syarifatul Sya’diyah.
TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Sebagai wilayah yang masih luas dan terpecah pecah lokasinya membuat Kabupaten Berau kekurangan tenaga pengajar dikawasan pelosok. Oleh sebab itu sampai sekarang hal ini masih menjadi pembahasan prioritas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau.
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah di kantor DPRD Berau Jalan Jenderal Gatot Subroto, pada Rabu (10/5/2023). Menurut beliau untuk jumlah pengajar yang berada di tempat sekolah dengan jarak yang cukup jauh dari kota Tanjung Redeb, tentu ketersediaan tenaga pengajar ini sangat menjadi perhatian penting. Sebab dibutuhkan kesiapan mental dan fisik untuk maju digaris terdepan guna mendidik generasi muda dipelosok.
“Ketersediaan dari tenaga pengajar untuk anak didik ini tentu sangat menjadi perhatian besar, sebab memang tenaga yang kita minta untuk mengisi kekurangan formasi tersebut harus yang berkualitas, dan sanggup ditempatkan diposisi itu,” ujar Syarifatul Syadiah.
Syarifatul juga menyadari jika seiring waktu, jumlah penduduk di Kawasan seluruh wilayah Kabupaten Berau termasuk pelosok dan perkampungan tersebut juga terus bertambah. Oleh sebab itu, keluhan tersebut juga sering disampaikan oleh oleh para kepala kampung saat berlangsungnya kegiatan musrenbang tingkat kecamatan.
“Makanya kita kan sudah berusaha membuka formasi untuk menutupi kekosongan dan kekurangan tenaga pengajar itu dengan rekrut tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dengan adanya PPPK ini, ya diharapkan bisa menutupi kekurangan pengajar di sekolah-sekolah pelosok,” katanya.
Beliau sangat menyadari, jika aspek pada kualitas dan kuantitas tenaga pengajar sangat penting untuk terus diperhatikan, agar tidak menjadi suatu ketertinggalan daerah yang ada di Berau dengan daerah luar yang lain.
“Kalau pemerintah itu upayanya tiada henti, namun kan tidak bisa instan, bahkan tenaga yang direkrut itu juga harus melalui seleksi ketat. Kita memang butuh, namun tidak boleh sembarangan mengambil tenaga pengisi kekosongan itu, harus tetap berkualitas, demi terwujudnya masa depan generasi kita yang juga berkualitas, “pungkas tokoh politik dari Partai Golongan Karya tersebut. (Nht/Asti).