SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dalam rangka meningkatkan literasi di Kalimantan Timur (Kaltim), Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian bersama Balai Bahasa Kaltim, telah menggelar kegiatan Pembinaan Komunitas Literasi di Ballroom Hotel Mercure Jalan Mulawarman-Samarinda, Senin (28/8/2023).
Kegiatan ini dihadiri para penggiat dan komunitas literasi di Kota Samarinda, serta perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
Pada kesempatan ini, Hetifah menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan literasi di Kaltim.
“Untuk itu, Pemerintah juga berkewajiban dalam menyediakan sarana dan prasarana, guna meningkatkan minat baca,” lanjutnya.
“Dengan bantuan dari pemerintah, sehingga bisa melancarkan peningkatan literasi di masyarakat,” ucapnya.
“Dan diperlukan juga sinergitas masyarakat untuk mensupport dan keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan literasi di Kaltim,” ujarnya.
Selain itu juga, Hetifah mengatakan bahwa dalam meningkatkan literasi di Kaltim, diperlukan pelatihan pustakawan, agar bisa sebagai pendampingan untuk masyarakat.
“Maka, kedepannya akan di gelar kegiatan pelatihan pustakawan kepada pegiat literasi di Kaltim,” imbuhnya.
Hetifah juga menyebutkan bahwa ada komunitas dalam meningkatkan literasi menggunakan dana pribadi, namun pemerintah juga seharusnya memberikan bantuan dan menyediakan bahan bacaan.

“Dalam sebuah komunitas wajib memiliki manajemen gerakan, dan terdapat 4 indikator seperti program yang berkualitas, penerima manfaat yang relevan, kerelawanan yang profesional, dan kemitraan,” sambungnya.
“Hal ini guna mewujudkan peningkatan literasi dan menghasilkan ide karya sebagai pustakawan, sehingga para komunitas literasi ini bisa membuat taman baca,” tuturnya.
“Dan disinilah, peran pemerintah dalam membantu komunitas literasi, agar tujuannya dapat berjalan dengan baik,” ucap Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Bahasa Kaltim Halimi Hadibrata menambahkan bahwa agar literasi dapat meningkat, para komunitas sebisa mungkin untuk bersinergi guna membentuk perwakilan forum literasi dan memiliki legalitas.
“Sehingga, bisa menerima bantuan dana dari pemerintah, dan dapat membangun fasilitas serta menambah buku,” ucap Halimi.
“Para komunitas literasi yang tidak memiliki badan hukum, berhak juga mendapatkan bantuan dari perusahaan swasta dengan melalui program CSR, dengan cara menyerahkan berkas berupa program kerja atau rekomendasi dari pihak terkait (Kelurahan atau Kepala Desa) ,” ungkapnya.
“Kami siap untuk di ajak berdiskusi untuk membantu penyaluran buku bahan bacaan dan bisa pula menentukan layak apa tidak dalam penerbitan buku yang akan di salurkan,” ucap Halimi.
Perwakilan Disdikbud Kaltim Atik Sulistyowati selaku Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian SMA turut menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para penggiat literasi untuk bisa memberikan semangat minat baca.
“Kegiatan ini sangat sinergis dengan Disdikbud Kaltim, karena di Disdikbud Kaltim, baik pelajar maupun para guru, bergerak fokus untuk peningkatan Literasi numerasi,” tambahnya.
“Kami mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini, karena bisa menciptakan sumberdaya manusia pada Literasi numerasi khususnya Kaltim,” jelasnya.
“Harapan kedepannya, sesuai dengan Undang undang 23 Tahun 2014 dan di Disdikbud Kaltim yang menangani SMA SMK ini, kedepannya baik siswa dan guru akan meningkatkan dari segi kualitas Literasi numerasi ini,” pungkasnya. (AI)