
TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Mencegah pudarnya bahasa asli Berau, Pemerintah Daerah melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) telah resmi mencetak 100 eksemplar “Kamus Bahasa Barrau”.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi I DPRD Bumi Batiwakkal, Feri Kombong menyatakan bahwa, pencetakan kamus bahasa Barrau yang merupakan edisi pertama ini sebagai bagian dari inventarisasi dalam menjaga kelestarian bahasa daerah Berau. Juga merupakan implementasi dari Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tahun 2018 tentang Perlindungan dan Pelestarian Bahasa Banua dan Kebudayaan Berau. Untuk itu, dirinya meminta sosialisasi keberadaan kamus bahasa Barrau itu dimaksimalkan, khususnya ke sekolah-sekolah.
“Mengapa kami meminta segera disosialisasikan di sekolah-sekolah, sebab bahasa banua salah satunya bahasa Berau hampir tidak diketahui generasi muda daerah kita sekarang ini. Karena sudah ada bentuk fisik berupa kamusnya, maka segera perkenalkan bahasa daerah bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus Bumi Batiwakkal, Berau ini,” ungkapnya, belum lama ini saat dijumpai diruang kerjanya kantor DPRD Berau, Jl Gatot Subroto Kecamatan Tanjung Redeb.
Lanjut Feri, seiring perkembangan zaman yang serba digital sekaligus pengaruh budaya asing yang kian marak masuk menggerus budaya daerah menjadikan bahasa asli daerah semakin memudar. Apalagi, kata dia, semakin ke sini penutur bahasa Berau semakin berkurang. “Berau saat ini menjadi daerah ras majemuk dengan banyaknya pendatang, sehingga bahasa daerah mulai kurang penggunaannya dalam percakapan sehari-hari,” ujar Ketua Fraksi Amanat Indonesia Raya (AIR) tersebut.
Tambah Wakil Rakyat asal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, karena sudah ada fasilitas pendukung berupa kamus, besar harapan dirinya untuk sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Berau kedepan memiliki tambahan ekstrakulikuler terkait bahasa dan budaya asli Berau. “Perlu dilestarikan mulai dari tahap sekolah dulu, dan jangan sampai bahasa daerah ini hilang. Ditambah dasar hukum untuk merealisasikan hal tersebut daerah kita sudah ada,” pungkas Feri Kombong. (Adv/Nht/Asti)