SAMARINDA, Swarakaltim.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Puji Setyowati mengajak untuk terus menjaga persatuan dan memelihara kondusifitas agar pembangunan bisa berjalan dengan baik.
Hal ini disampaikan Puji dalam Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di kelurahan Jawa, Samarinda Ulu Jalan Merbabu Gang BDN, Rabu (20/12/2023).
“Bagaimana kita bisa terus merawat persatuan dan kesatuan, mempertahankan kerukunan yang telah terjalin dan memelihara kondusifnya kota kita. Apalagi sekarang tahun politik. Jadi bagaimana kebangsaan itu ada di dalam diri kita masing-masing,” ucap Puji mengawali kegiatan Sosbang.
Oleh karena itu, politisi Demokrat ini menekankan pentingnya memberikan pemahaman tentang 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kepada semua warga negara Indonesia.
“Saya sebagai anggota DPRD Kaltim memiliki kewajiban agar kebangsaan itu ada di dalam diri kita. Bagaimana kita bersilaturahim yang baik, bagaimana kita saling asah asih, dan asuh terhadap tetangga, terhadap umat dan kaum kita. Kita juga harus gotong royong terhadap lingkungan dimana kita tinggal,” ucap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim ini.
Ia mengingatkan pula Semboyan Bhinneka Tunggal Tunggal Ika. Oleh karena itu ditekankannya jangan sampai dicederai oleh tindakan yang justru memecahkan itu semua.
“Makanya disebut pilar, pilar adalah penyangga. Bayangkan saja kalau rumah ini tidak ada pilar-pilar penyangga. Kita mau tinggal dimana karena dindingnya akan rata dengan tanah. Plafon ini tidak ada lagi karena rata dengan tanah. Begitu besarnya, begitu kuatnya pilar yang akan diwariskan ke generasi-generasi melalui bapak ibu sekalian yang akan menjadi generasi penerus bangsa, khususnya Kaltim dan Samarinda. Jangan sampai kebangsaan itu hilang,” ungkap isteri dari Syaharie Jaang wali kota Samarinda periode 2010-2015 dan 2016-2021.
Perlu diketahui bersama, bahwa penerapan konsensus bernegara yaitu sebuah komitmen kebangsaan, artinya komitmen terhadap ideologi kebangsaan pancasila sebagai dasar bernegara (Berketuhahan dan Berprikemanusiaan), Toleransi, atau sikap untuk memberi ruang dan tidak mengganggu orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinan, dan menyampaikan pendapat (Toleransi dengan Keragaman untuk Persatuan Bangsa), kemudian Anti radikalisme dan Kekerasan (Pemaksaan Keyakinan) serta Akomodatif terhadap budaya lokal dan Membangun Bangsa
Sosbang kali ini kembali menghadirkan dua narasumber dari Akademisi Universitas Mulawarman Warkhatun Najidah SH MH dan Dr Jaidun SH MH dosen Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda.(dho)