Pemkab Berau Diminta Kembangkan Perkebunan Kakao Ke Setiap Kecamatan, Jangkau pangsa pasar Lebih luas

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Kesempatan emas yang diperoleh Kabupaten Berau atas prestasinya karena telah memiliki citrarasa Kakao berkelas internasional pantas untuk terus dikembangkan, bukan hanya stagnan. Oleh  sebab itu Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Rahman berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait jangan kendor.

“Kalau perlu potensi yang sudah ada bisa ditularkan ke kecamatan lain yang memiliki potensi dan cocok untuk ditanami kakao, agar produksi kakao mampu jangkau pangsa pasar lebih luas. Kedepannya kalau metode ini bisa diterapkan maka petani kakao bisa produksi skala luas karena prospeknya sudah jelas dan menjajikan untuk terus dikembangkan,“ jelas Rahman saat dijumpai di kantor DPRD Jl Gatot Subroto, Kecamatan Tanjung Redeb beberapa waktu lalu.

Perluasan tersebut tentunya dengan melalui penelitian apakah lahan di kecamatan diluar Kecamatan Sambaliung, Gunung Tabur dan Kelay memang bisa dan cocok ditanami kakao atau tidak. Semisal tidak cocok jangan berhenti sampai disitu, cari terus kampung di kecamatan mana di Bumi Batiwakkal ini yang berpotensi untuk ditanami kakao terus digali.

“Kami selaku anggota DPRD, siap mendukung petani kakao, sebab dirinya juga mengakui jika tanaman kakao tidak bisa ditanam disemua kondisi alam, makanya jika ada petani minta dukungan jenis bibit yang berbeda beda karena mengikuti kondisi tanah, maka DPRD akan dukung. Kalau petani kakao itu merupakan dampingan dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan tambang atau lainnya, bukan berarti pemerintah harus lepas tangan, tetap bina diluar CSR, karena keberhasilan petani kemberhasilan daerah kita juga,“ imbuh beliau.

Mengapa perlu perluasan lahan perkebunana kakao? Sebab menurut Rahman, jika hanya mengandalkan potensi dan produksi dari wilayah tertentu saja, khawatir produksi yang ada tidak akan mempu mencukupi kebutuhan pasar saat ini. Bagaimana mau meluaskan pangsa pasar kakao Bumi Batiwakkal kalau hamparan khusus kakao tidak ditambah.

“Dalam hal ini kita harus memperhatikan usia produktif tanaman kakao, jangan sampai sudah lokasi terbatas, petani malah tidak siap jika tanamannya sudah tidak produktif lagi. Makanya harus diantisipasi dari awal agar tanamannya terus bisa berproduksi,“ imbuh Dewan yang merupakan perwakilan rakyat asal daerah pemilihan (dapil) dua mencakup wilayah Kecamatan Segah, Gunung Tabur dan Teluk Bayur. (Adv/Nht/Day).

www.swarakaltim.com @2024