TENGGARONG, Swarakaltim.com – Dalam upaya menciptakan kemandirian desa melalui peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di tiga kecamatan, yaitu Kembang Janggut, Tabang, dan Marangkayu.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyebutkan bahwa FGD ini merupakan bagian dari proyek perubahan yang sedang digarap oleh DPMD, dengan tujuan untuk mengonsep kebijakan yang dinamai “Citra Mandiri Desa,” sebuah upaya kemitraan BUMDes yang diarahkan untuk mencapai kemandirian desa. “Kami fokus pada pengembangan kebijakan ini untuk menciptakan sinergi antara BUMDes dan pihak ketiga, khususnya perusahaan, agar desa-desa dapat lebih mandiri,” ujar Arianto pada Senin (7/10/2024).
Menurut Arianto, BUMDes yang sukses umumnya memiliki kemitraan yang baik dengan perusahaan swasta. Model kemitraan inilah yang ingin diterapkan di seluruh BUMDes di Kutai Kartanegara. “Kami melihat contoh keberhasilan BUMDes yang eksis berkat kemitraan dengan pihak ketiga, dan ini yang ingin kami terapkan lebih luas,” tambahnya.
Pada tahap ini, DPMD Kukar telah sukses menggelar FGD di Kecamatan Kembang Janggut, Tabang, dan Marangkayu. Selain itu, DPMD juga telah mengadakan FGD di tingkat kabupaten dengan melibatkan beberapa perusahaan besar yang tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP). FGD ini bertujuan menggali peluang kerja sama yang dapat mendukung terciptanya kemandirian desa melalui kemitraan antara BUMDes dan perusahaan.
“Kami juga tengah merancang peraturan bupati (Perbup) yang akan mengatur kemitraan BUMDes dengan perusahaan. Dengan adanya regulasi ini, diharapkan kerja sama yang terjalin dapat lebih formal, terjamin, dan melibatkan peran pemerintah secara aktif,” pungkas Arianto.
Upaya ini diharapkan dapat mendorong keberlanjutan program BUMDes yang tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, tetapi juga memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan kesejahteraan mereka.(*)
