Pemkot Samarinda Perkuat Komitmen Kesetaraan Gender Lewat Sinergi Pentahelix di Strategi PUG 2024

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mempertegas komitmennya dalam mewujudkan kesetaraan gender melalui kegiatan Koordinasi Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) yang menitikberatkan pada sinergi Pentahelix. Acara yang digelar di Hotel Midtown Samarinda pada Senin (7/10/2024) ini dibuka oleh Ibnu Araby, Sekretaris Pokja Pentahelix Samarinda, yang mewakili Ketua Pokja.

Dalam sambutannya, Ibnu Araby menegaskan bahwa Pemkot Samarinda terus berupaya mengintegrasikan kesetaraan gender dalam setiap aspek pembangunan. Hal tersebut diwujudkan melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah.

“Perda ini memastikan bahwa perspektif gender terakomodasi di seluruh tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan di setiap perangkat daerah,” ujar Ibnu Araby, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda.

Lebih lanjut, Ibnu Araby menjelaskan bahwa visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Samarinda 2021-2026, yakni “Terwujudnya Samarinda sebagai Kota Pusat Peradaban”, juga turut mendukung peningkatan akses, kualitas hidup, dan perlindungan terhadap perempuan serta anak. Hal ini, menurutnya, menjadi langkah nyata dalam mendorong terciptanya kesetaraan gender di semua sektor.

Kegiatan Koordinasi PUG ini bertujuan memperkuat kolaborasi multipihak melalui konsep Pentahelix, yang melibatkan peran akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media (ABCGM). “Kolaborasi antar sektor ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi yang berdampak luas serta menciptakan solusi berkelanjutan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Ibnu Araby.

Sinergi Pentahelix dinilai sebagai strategi penting untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal pembangunan yang berfokus pada kesetaraan gender, ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan, dan pelestarian lingkungan.

“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” lanjut Ibnu Araby.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk perangkat daerah, perwakilan dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga masyarakat, dan Forum Anak Samarinda. Berbagai narasumber hadir memberikan materi, di antaranya Sasana Inklusi & Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Kaltim, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UINSI Samarinda, Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak (APSAI) Kota Samarinda, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim.

Para narasumber menyampaikan pentingnya pengarusutamaan gender dalam segala aspek pembangunan, dengan menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak, terutama kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Melalui kegiatan ini, Pemkot Samarinda berharap koordinasi dan sinergi yang terjalin dapat mempercepat pencapaian kesetaraan gender serta mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Kota Samarinda. Pemkot juga bertekad agar strategi PUG dan GEDSI yang diterapkan dapat menjadi model keberhasilan bagi daerah lain di Indonesia. (dho)

Loading

Bagikan: