Pelayanan RSUD AW Sjahranie Disorot, DPRD Kaltim Dorong Perbaikan Sistem untuk Pasien BPJS

 

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Permasalahan pelayanan di RSUD AW Sjahranie Samarinda kembali menjadi sorotan DPRD Kaltim. Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi yang dihadapi pasien, khususnya mereka yang menggunakan BPJS Kesehatan.

Sebagai seseorang yang pernah bekerja di RSUD AW Sjahranie, Andi memahami betul tantangan yang dihadapi rumah sakit terbesar di Kalimantan Timur tersebut. Salah satunya adalah penumpukan pasien yang terjadi hampir setiap hari.

“Setiap harinya, rumah sakit ini melayani ratusan hingga ribuan pasien BPJS. Ini tentu bukan angka yang kecil, dan menjadi tantangan besar bagi manajemen rumah sakit dalam memberikan pelayanan optimal,” ujar Andi, belum lama ini.

Andi menyoroti kendala pada sistem pendaftaran berbasis online yang diterapkan RSUD AW Sjahranie. Menurutnya, ketika sistem mengalami gangguan atau server down, pasien terpaksa harus rela mengantri sejak dini hari untuk mendapatkan pelayanan.

“Meski pendaftaran sudah berbasis online, jika ada gangguan teknis, pelayanan di poliklinik akan terganggu. Akibatnya, terjadi penumpukan pasien yang tidak terlayani dengan baik,” jelasnya.

Kondisi ini, lanjut Andi, bisa berdampak serius, terutama bagi pasien yang membutuhkan penanganan cepat. Ia menilai pihak manajemen harus segera mengambil langkah konkret agar pelayanan tidak semakin memburuk.

“Manajemen rumah sakit harus proaktif mencari solusi. Misalnya, saat sistem online bermasalah, perlu diinisiasi kembali pendaftaran manual. Ini penting untuk memastikan pelayanan tetap berjalan lancar dan pasien tidak dirugikan,” tegas Andi.

Selain itu, Andi mendorong percepatan perbaikan sistem teknologi informasi di rumah sakit. Menurutnya, teknologi yang stabil dan berkualitas sangat penting untuk mengurangi antrean serta meningkatkan efisiensi pelayanan.

“Saya yakin tenaga kesehatan dan dokter di RSUD AW Sjahranie sudah berupaya memberikan yang terbaik. Namun manajemen harus lebih cepat memperbaiki infrastruktur teknologi dan menyiapkan langkah antisipasi agar permasalahan seperti ini tidak terus berulang,” tambahnya.

Andi juga menyatakan dukungannya terhadap manajemen RSUD AW Sjahranie jika berkomitmen memperbaiki kualitas pelayanan. Menurutnya, koordinasi dan komunikasi antara manajemen rumah sakit, tenaga kesehatan, dan pemerintah daerah harus ditingkatkan agar masalah ini dapat terselesaikan.

“Kita semua ingin melihat RSUD AW Sjahranie menjadi kebanggaan Kaltim dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima. Jangan sampai kendala sistem atau antrean yang panjang terus membebani pasien, terutama masyarakat kecil yang bergantung pada BPJS,” pungkasnya.

Dengan kondisi ini, Andi berharap manajemen rumah sakit segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki sistem pelayanan, sehingga pasien mendapatkan hak mereka untuk akses kesehatan yang layak dan memadai.(adv-dprd kaltim)

Loading

Bagikan: