Warga Protes Pembatasan Pembelian Gula di Retail, Pemkot: Kebijakan Ini untuk Kestabilan Pasokan

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sejumlah warga di Samarinda menyampaikan protes terkait kebijakan pembatasan pembelian gula di retail modern. Mereka mengeluhkan aturan yang hanya mengizinkan satu orang membeli maksimal 2 kilogram gula dalam satu transaksi.

Protes ini muncul karena banyak masyarakat yang merasa jumlah tersebut tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga mereka, terutama menjelang Ramadan.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menegaskan bahwa kebijakan pembatasan ini diterapkan untuk menjaga kestabilan pasokan gula di pasaran. Dengan adanya pembatasan, diharapkan tidak terjadi aksi borong atau penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga. Pemkot juga memastikan bahwa aturan ini diterapkan secara merata di seluruh retail guna menghindari ketimpangan distribusi.

Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas, mengatakan bahwa kebijakan ini sebaiknya tidak diperdebatkan oleh masyarakat, karena tujuannya adalah untuk kepentingan bersama.

“Enggak boleh protes, satu orang hanya bisa beli 2 kg,” ujarnya, Rabu (26/2/2025).

Ia juga menambahkan bahwa bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan gula dalam jumlah lebih besar, Pemkot telah menyediakan mekanisme khusus melalui Dinas Perindustrian dan Koperasi.

Lebih lanjut, Marnabas menjelaskan bahwa aturan ini tidak sepenuhnya kaku. Jika ada masyarakat yang membutuhkan gula dalam jumlah lebih banyak untuk acara tertentu, mereka masih bisa melakukan pembelian tambahan di hari berikutnya atau mencari alternatif dari sumber yang berbeda. Namun, untuk konsumsi rumah tangga biasa, batasan ini dinilai sudah cukup.

“Kecuali untuk acara besar, kalau 2 kg habis dalam satu hari, itu memang beda situasinya,” jelasnya.

Pemkot Samarinda juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja dan tidak membeli barang kebutuhan pokok secara berlebihan. Pihaknya memastikan bahwa stok gula di Samarinda masih dalam kondisi aman dan terkendali. Dengan adanya pembatasan ini, diharapkan semua masyarakat dapat memperoleh gula dengan harga yang stabil tanpa harus khawatir kehabisan stok.

“Kami harap masyarakat bisa belanja sesuai kebutuhan yang benar-benar ada,” tutupnya.(Dhv)

Loading

Bagikan: