SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) resmi meluncurkan program pendidikan unggulan bertajuk GratisPol bagi generasi emas Benua Etam. Melalui program ini, seluruh biaya pendidikan mulai dari jenjang diploma hingga doktor ditanggung penuh oleh pemerintah, khusus bagi warga Kaltim.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa program ini hadir sebagai bentuk komitmen daerah dalam mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Ini langkah nyata agar anak-anak Kaltim bisa sekolah tinggi tanpa hambatan biaya. Pendidikan adalah jembatan utama menuju masa depan lebih baik,” tegas Rudy saat peluncuran program, Senin (21/4/2025).
Saat ini, masyarakat dapat mendaftar secara daring melalui situs resmi https://gratispol.kaltimprov.go.id*. Melalui platform ini, calon mahasiswa bisa mengakses informasi lengkap mulai dari kriteria, ketentuan, hingga prosedur pendaftaran untuk tiga kategori: pendidikan di dalam Kaltim, di luar Kaltim, hingga ke luar negeri.
Rudy menjelaskan, untuk tahap awal, program ini ditujukan bagi mahasiswa baru karena keterbatasan anggaran yang baru tersedia di pertengahan tahun. Namun, mulai tahun depan, program ini akan diperluas untuk seluruh jenjang mahasiswa aktif.
“Syaratnya mudah, cukup memiliki KTP dan KK Kaltim, dan minimal sudah berdomisili di sini selama tiga tahun,” imbuhnya.
Dalam ketentuannya, program GratisPol mewajibkan perguruan tinggi tujuan terdaftar di PD-DIKTI dan memiliki akreditasi aktif. Selain itu, program studi yang dipilih tidak boleh berasal dari kelas eksekutif, kelas malam, jarak jauh, atau program sejenis. Calon penerima juga tidak sedang menerima beasiswa lain, kecuali ada kemitraan resmi dengan Pemprov Kaltim.
Lebih lanjut, calon mahasiswa yang menerima bantuan diwajibkan bersedia mengabdi di Kalimantan Timur usai menyelesaikan studi, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pemerintah daerah.
“Kita ingin mereka tidak hanya pintar, tapi juga loyal dan siap membangun daerahnya sendiri,” tambah Rudy.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyebut bahwa proses pendaftaran sepenuhnya berbasis digital melalui aplikasi resmi yang telah disiapkan. Setelah data peserta diverifikasi bersama pihak kampus, pembayaran biaya pendidikan langsung ditangani pemerintah.
“Mahasiswa tinggal isi data di aplikasi, kami yang urus proses validasi hingga pembayaran UKT. Semua dipastikan transparan,” ujar Seno.
Untuk memastikan informasi program ini sampai ke seluruh lapisan masyarakat, pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi ke sekolah, kampus, dan wilayah pelosok. Sosialisasi ini diharapkan bisa menghindari kesalahpahaman masyarakat terkait teknis pendaftaran maupun syarat program.
Program GratisPol mencakup seluruh jenjang pendidikan tinggi, mulai dari D3, D4, S1, profesi, S2, Sp-1, hingga S3. Usia maksimal pendaftar ditetapkan 25 tahun untuk jenjang diploma hingga sarjana, 35 tahun untuk profesi dan magister, serta 40 tahun untuk program doktor. Dengan hadirnya program ini, Pemprov Kaltim optimistis mencetak generasi unggul yang siap bersaing di era Indonesia Emas 2045.(Dhv)