TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Transportasi gratis khusus bagi pelajar di kampung terpencil merupakan program yang sejalan dengan visi misi pembangunan daerah. Kebetulan tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Berau.
Oleh karena itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bumi Batiwakkal asal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), M Ichsan Rapi menekankan pentingnya dukungan semua pihak demi segera merealisasikan program tersebut guna mendukung pendidikan di wilayah pelosok.
“Penilaian kami, kampung terpencil memang perlu dilengkapi fasilitas berupa transportasi yang layak bagi pelajar. Teknisnya bagaimana, apakah menggunakan bus tipe Elf atau yang jenis lainnya, itu biar jadi urusan Dinas Perhubungan (Dishub),” ungkap Dewan yang juga merupakan Anggota Komisi III lembaga legeslatif Kota Sanggam itu.
Apabila terwujud, maka program itu dapat meringankan beban orang tua dalam hal biaya transportasi anak-anak mereka ke sekolah. Selama ini banyak siswa menggunakan kendaraan roda dua yang berisiko.
“Jadi dengan adanya transportasi gratis bagi pelajar, diharapkan risiko anak ke sekolah menggunakan kendaraan roda dua bisa diminimalkan, dan para orang tua juga terbantu,” ujarnya.
Masih Ichsan Rafi, juga mengusulkan agar kendaraan yang digunakan merupakan armada representatif, bukan bus bekas perusahaan yang telah dimodifikasi. Selain itu, dirinya mendorong agar ditetapkan jadwal operasional yang jelas agar pelayanan dapat maksimal dan konsisten membantu aktivitas belajar-mengajar di kampung-kampung terpencil.
“Realisasinya dilapangan nanti, kita harapkan ada jam operasional yang jelas agar pelajar tidak terlambat dan orang tua merasa tenang. Ini penting demi masa depan generasi penerus kita yang di perkampungan agar tidak ada yang putus sekolah,” papar Wakil Rakyat yang akrab disapa Icang tersebut.
Sejauh ini yang telah melakukan permintaan adalah Kampung Teluk Sulaiman menuju Kampung Bidukbiduk, Kecamatan Bidukbiduk. Dimana permintaan itu disampaikan langsung oleh Kepala Kampung Teluk Sulaiman.
“Hal tersebut berarti urgen untuk segera di penuhi, mengingat jarak tempuh para pelajar ke sekolahnya cukup jauh, mencapai sembilan kilometer. Sementara transportasi umum disana terbatas, jadi harus segera disikapi oleh Pemerintah daerah hal ini supaya tidak ada anak putus sekolah di kampung itu nantinya,” tutur Ichsan Rafi. (Adv/Nht/*)