Suasana rapat 28th Sarawak Energy–PLN Operation Committee Meeting berlangsung 30 Juli 2025 di Kota Kinabalu, Sabah. Mempertemukan delegasi dari PLN UIP3B Kalimantan dan SEB memperkuat koordinasi teknis serta memastikan keandalan sistem interkoneksi listrik lintas negara.
MALAYSIA,Swarakaltim.com. Menyongsong Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, PT PLN (Persero) terus mengambil langkah strategis untuk memperkuat keandalan sistem kelistrikan nasional. Salah satunya diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam forum kerja sama lintas negara 28th SEB–PLN Operation Committee Meeting (OCM) yang digelar Rabu, 30 Juli 2025 di Sabah, Malaysia.
Pertemuan bilateral tahunan ini mempertemukan jajaran manajemen PLN dan Sarawak Energy Berhad (SEB), guna mengevaluasi kinerja operasional interkoneksi listrik antara Kalimantan Barat (Indonesia) dan Sarawak (Malaysia). Kegiatan ini sekaligus memperkuat sinergi teknis serta mematangkan langkah bersama menuju sistem kelistrikan yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, dalam sambutannya menegaskan, bahwa kerja sama dengan SEB merupakan bagian penting dari roadmap PLN dalam menjamin keandalan sistem kelistrikan Kalimantan dan mendukung ketahanan energi nasional.
“Forum ini bukan sekadar agenda rutin tahunan, tetapi juga simbol keseriusan kita dalam menjaga keandalan pasokan listrik di perbatasan dan memperkuat peran Kalimantan dalam interkoneksi kawasan,”ujar Riko.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan (kiri), bersama General Manager SEB, Lo Tzu Hsiung (kanan), saat memimpin sesi diskusi teknis dalam forum 28th SEB–PLN Operation Committee Meeting.
Dalam nuansa semangat kemerdekaan, Riko menambahkan bahwa kolaborasi lintas batas ini menjadi refleksi dari tekad PLN untuk terus mewujudkan kemandirian energi dan memperluas cakupan pelayanan kelistrikan yang andal dan aman.
“Semangat kemerdekaan memberi dorongan moral bagi kami untuk terus berinovasi dan memperkuat kolaborasi strategis, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga dalam kerja sama internasional. Melalui sinergi ini, PLN ingin memastikan setiap langkah pembangunan energi turut membawa manfaat besar bagi rakyat Indonesia,”ungkapnya.
Sementara dari pihak Sarawak Energy Berhad, General Manager SEB, Lo Tzu Hsiung, menyampaikan apresiasinya atas komitmen PLN yang selama hampir satu dekade terakhir terus menjaga sinergi operasional yang konstruktif dan transparan.
“Kami sangat menghargai hubungan strategis yang telah dibangun bersama PLN. Melalui forum seperti ini, kita dapat memastikan setiap mekanisme kerja berjalan optimal, efisien, dan responsif terhadap tantangan teknis,”ungkap Lo Tzu Hsiung.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan (kanan), berjabat tangan dengan General Manager Sarawak Energy Berhad (SEB), Lo Tzu Hsiung (kiri), sebagai simbol penguatan kerja sama strategis dalam mendukung keandalan sistem kelistrikan Kalimantan dan Sarawak.
Selain itu tak hanya membahas agenda strategis, delegasi PLN dan SEB juga melaksanakan kunjungan teknis (technical visit) ke Sabah Electricity Load Dispatch Centre (LDC). Dalam kunjungan ini, para peserta mendapatkan pemaparan komprehensif mengenai sistem pemantauan real-time, pengendalian beban, serta distribusi kelistrikan di Sabah.
Kegiatan ini membuka ruang diskusi teknis yang mendalam, termasuk berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan kendali sistem, serta potensi integrasi sistem monitoring lintas negara. Hal ini menjadi langkah nyata dalam menyempurnakan tata kelola interkoneksi kelistrikan antara Indonesia dan Malaysia.
Melalui forum ini, PLN menunjukkan komitmen kuat untuk terus memainkan peran strategis dalam mewujudkan ASEAN Power Grid, sebagai visi bersama menuju ketahanan energi kawasan Asia Tenggara.
“Kami percaya, dari Kalimantan, kita dapat menyumbangkan peran penting dalam peta energi ASEAN. Melalui interkoneksi yang stabil dan kolaborasi yang erat, PLN bertekad menjadi bagian dari solusi masa depan energi regional,”tegas Riko menutup pertemuan.
Kegiatan ini menjadi salah satu simbol semangat kemerdekaan yang nyata: membangun bangsa tidak hanya dari dalam, tetapi juga melalui jejaring global yang produktif dan visioner.(*/pln10-62)