SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) memperkenalkan program baru berupa pendampingan bagi guru muda. Langkah ini dinilai lebih efektif dibanding hanya mengandalkan pelatihan rutin yang selama ini dijalankan.
Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, menyebutkan pendampingan menjadi strategi untuk memperkuat kualitas pembelajaran di sekolah.
“Ya makanya kalau yang sudah sering kita lakukan pelatihan ya? Nah sekarang kita mau ada inovasi baru. Itu pendampingan,” ujarnya beberapa hari lalu.
Armin menjelaskan, pendampingan dilakukan langsung di sekolah dengan menyasar guru-guru muda, terutama yang baru memiliki pengalaman mengajar kurang dari lima tahun. Prosesnya berupa diskusi hingga evaluasi skenario mengajar yang mereka susun.
“Jadi ketika datang ke sekolah kita dampingin dia, kita diskusi. Kita panggil semua guru-guru muda. Makanya kita pake adopsi dari luar negeri,” jelasnya.
Menurutnya, model ini penting agar guru lebih siap menghadapi dinamika pembelajaran modern, termasuk perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) yang kini mulai diterapkan dalam dunia pendidikan.
“Jadi kita tanya, kalau ngajar coba skenarionya dijelaskan. Dari situ akan kelihatan, dia udah bagus gak? Sudah deep learning gak dia kalau ngajar? Kan bisa kelihatan dari skenario yang dia jelaskan,” tambahnya.
Armin menilai kualitas guru dapat diukur dari bagaimana mereka mengatur alur mengajar dengan keterbatasan waktu di kelas.
“Kita lihat 5 menit pertama dia ngapain? 10 menit ngapain? Sampai habis waktu. Apa yang dia lakukan selama dia kelas dengan time limited? Waktu dibatasi itu deep learning. Kalau gak, gak akan berjalan bagus,” tegasnya.
Ia menambahkan, pendampingan ini diharapkan mampu membuat pembelajaran lebih efektif sekaligus mencegah kejenuhan siswa saat mengikuti kegiatan di kelas.
“Masa sampai setengah jam tidur anak-anak? Nah itu yang kita mau dampingin,” pungkas Armin.(DHV)