SAMARINDA, Swarakaltim.com – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa setiap deviasi atau perubahan di area sekitar Terowongan Samarinda, termasuk persoalan drainase yang tersumbat, akan tetap menjadi perhatian Pemerintah Kota.
“Semua deviasi yang terjadi di sekitar terowongan, walaupun tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan terowongan, kita akan intervensi,” ujar Andi Harun, Kamis (16/10/25).
Ia menjelaskan, meski beberapa masalah muncul setelah proyek utama selesai, pemerintah tetap bertanggung jawab karena kawasan itu bersinggungan dengan lingkungan warga.
Menurut Andi Harun, pemerintah telah menyiapkan kerangka penataan ideal agar area sekitar terowongan lebih aman dan mudah dipelihara. Salah satu langkahnya adalah memperluas area pengamanan.
“Kami ingin memperluas kawasan itu agar daerah-daerah tertentu bisa bebas dari potensi bahaya, sekaligus mempermudah pemeliharaan,” katanya.
Rencana tersebut juga mencakup penyesuaian elevasi tanah agar tidak terlalu terjal serta memastikan akses perawatan jangka panjang lebih efisien.
Andi Harun mengungkapkan, pemerintah akan mengupayakan realisasi program pembebasan lahan tambahan pada tahun 2026 mendatang.
“Mudah-mudahan keuangan kita cukup, tapi kalau belum memungkinkan, kita akan rencanakan ulang di 2027,” tuturnya.(DHV)