BALIKPAPAN,Swarakaltim.com. Musibah longsor yang terjadi di RT 60, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Senin (20/10/’25) dini hari, kembali menjadi pengingat bahwa kawasan tersebut masih masuk dalam zona rawan pergerakan tanah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Sosial (Dinsos) langsung turun ke lokasi memberikan bantuan logistik kepada korban terdampak. Namun, di balik penanganan cepat itu, pemerintah juga menegaskan pentingnya mitigasi dan kewaspadaan dini agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Kepala Dinsos Balikpapan, Edy Gunawan, menyebut longsor kali ini merupakan kejadian ketiga yang menimpa kawasan tersebut. Ia mengingatkan warga agar tidak lagi membangun permukiman di area yang sudah diketahui memiliki risiko tinggi.
“Ini sudah kejadian ketiga. Artinya daerah ini memang labil dan mudah bergerak. Masyarakat harus lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi tanah sebelum membangun rumah,” kata Edy, saat ditemui di lokasi pada hari Rabu (22/10/2025).
Dinsos Balikpapan bergerak cepat sejak pagi hari setelah kejadian. Bantuan logistik disalurkan pukul 07.00, meliputi terpal, sembako, perlengkapan dapur, kasur, matras, bantal, selimut, pakaian layak pakai, hingga perlengkapan sekolah untuk anak-anak yang terdampak.
“Kami langsung turun begitu mendapat laporan. Bantuan awal fokus pada kebutuhan dasar agar warga bisa bertahan sementara waktu,” jelas Edy.
Selain bantuan logistik, Pemkot juga tengah menyiapkan bantuan sewa rumah sementara bagi warga yang rumahnya rusak berat dan tak lagi bisa ditempati. Mekanisme bantuan ini akan diajukan melalui bagian terkait, mirip dengan skema bantuan bagi korban kebakaran.
“Nanti diusulkan dan dilihat biasanya ada hitungannya lagi berapa bulan seperti musibah kebakaran. Mudah-mudahan ini ada, karena kan bedanya cuman rumahnya enggak bisa ditempati karena hangus. Kalau ini kan juga sama ini,” terangnya.
Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari itu, warga sekitar disebut bergerak cepat membantu proses evakuasi sebelum tim pemerintah tiba di lokasi. “Kami apresiasi masyarakat yang langsung menolong tanpa menunggu lama. Respons cepat seperti ini sangat membantu menyelamatkan korban,”ujar Edy.
Dua korban selamat kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit dan mendapatkan layanan BPJS Kelas 3 gratis, yang dijamin oleh pemerintah kota.
Edy menambahkan, kejadian ini harus menjadi peringatan bersama untuk memperkuat sistem mitigasi bencana di kawasan padat penduduk seperti Muara Rapak.
Ia mendorong adanya penataan kembali wilayah berisiko tinggi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. “Kami berharap ke depan ada perhatian lebih, bukan hanya dalam bentuk bantuan, tapi juga penanganan kawasan rawan agar masyarakat tidak terus menjadi korban,”pungkasnya.(*/pkokt-23)