BALIKPAPAN, Swarakaltim.com. Salah satu langkah untuk mengatasi keterbatasan air bersih di kota Balikpapan dengan melakukan optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Sepaku – Semoi, yang diharapkan mampu menambah pasokan air hingga 1.000 liter per detik untuk kebutuhan Kota Balikpapan.
Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Balikpapan, Bagus Susetyo. Selanjutnya Ia mengatakan, untuk bahwa proyek SPAM Regional ini merupakan hasil kolaborasi lintas daerah di Kalimantan Timur, serta dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kepala daerah di Kaltim, yakni Balikpapan, Samarinda, dan Penajam Paser Utara (PPU), difasilitasi oleh Bapak Budi Satrio, Ketua Fraksi Gerindra yang juga anggota DPR RI Dapil Kaltim, untuk bertemu dengan Kementerian PUPR. Dalam pertemuan itu, kami membahas percepatan proyek SPAM Regional yang bersumber dari Sungai Mahakam,” kata Bagus, belum lama ini.
Lanjut Bagus, rencananya untuk penyaluran air baku dari Sungai Mahakam, selanjutnya dialirkan ke Bendungan Sepaku – Semoi, dan selanjutnya menuju Waduk Manggar di Balikpapan. Diharapkan pengaliran air ini dapat memperkuat ketahanan air baku dan mengatasi keterbatasan kapasitas produksi air bersih di kota minyak tersebut.
“Balikpapan masih kekurangan sekitar 1.000 liter per detik. Sehingga dengan rencana ini dapat membantu krisis air di kota Balikpapan. Proyek ini bukan hanya untuk pemenuhan jangka pendek, tetapi juga untuk keberlanjutan penyediaan air bersih di masa mendatang,” jelasnya.
Bagus menambahkan, pembangunan infrastruktur air baku tersebut juga akan mendukung layanan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dalam memperluas dan menstabilkan distribusi air ke pelanggan. Upaya ini sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sumber air lokal yang kapasitasnya terbatas.
“Jika suplai dari Sepaku – Semoi sudah optimal, maka distribusi air ke pelanggan bisa lebih merata, termasuk di wilayah yang selama ini sering mengalami gangguan aliran,” katanya.
Bagus menambahkan, pihaknya optimistis persoalan kekurangan air baku dapat diselesaikan dalam waktu empat tahun ke depan, seiring dengan percepatan proyek SPAM Regional.
“Mudah-mudahan dalam empat tahun ini persoalan air baku sudah tuntas, sehingga pelayanan air bersih kepada masyarakat bisa lebih baik dan berkelanjutan,”tutupnya. (*/pkokt-47)