Balikpapan Siapkan Ekosistem Ramah Anak di Daycare dan Rumah Ibadah

Plt. Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose,

BALIKPAPAN,Swarakaltim.com.                          Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus menunjukkan keseriusannya mewujudkan kota yang benar-benar ramah bagi anak-anak. Tidak hanya menyiapkan taman bermain yang aman, kini Pemkot melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) tengah membangun ekosistem kota ramah anak secara menyeluruh mulai dari taman, tempat pengasuhan, sekolah, hingga rumah ibadah.

Plt. Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, menjelaskan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari upaya mempertahankan sekaligus meningkatkan predikat Kota Layak Anak (KLA) yang telah diraih Balikpapan pada 2025 dengan kategori Utama.

“Selain standarisasi dua taman sebagai Ruang Bermain Ramah Anak, di akhir November nanti tim dari kementerian akan turun ke lapangan untuk memastikan semua yang kita sampaikan sesuai kondisi sebenarnya,” jelasnya saat ditemui pada Rapat Paripurna DPRD Balikpapan di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, pada hari Senin, 27 Oktober 2025.

Tidak berhenti di sana, DP3AKB kini juga memproses standarisasi Taman Asuh Ramah Anak (daycare) di dua lokasi, yaitu Daycare Koperasi Beriman di kawasan Korpri dan daycare di belakang BRI. Keduanya diharapkan menjadi percontohan fasilitas pengasuhan anak yang aman, edukatif, dan memenuhi standar nasional.

“Kami ingin daycare di Balikpapan bukan hanya tempat menitipkan anak, tapi juga tempat anak tumbuh dengan aman dan mendapatkan stimulasi yang sesuai dengan usianya,” ujar Nursyamsiarni.

Menurutnya, keberadaan RBRA dan taman asuh ramah anak menjadi fondasi penting untuk mencapai predikat tertinggi Kota Layak Anak, karena menunjukkan kesiapan kota dalam menyediakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh.

Namun visi Balikpapan tidak berhenti di situ. Ke depan, pemerintah juga tengah menyiapkan konsep rumah ibadah ramah anak dan sekolah ramah anak. Gagasannya sederhana di mana pun anak berada baik di ruang publik, sekolah, maupun tempat ibadah, mereka harus merasa aman, diterima, dan dilindungi.

“Kami ingin setiap lingkungan di Balikpapan punya semangat yang sama. Tidak hanya taman atau daycare, tapi juga rumah ibadah dan sekolah harus menjadi ruang yang mendukung tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Nursyamsiarni menegaskan, upaya ini bukan hanya untuk memenuhi indikator penilaian nasional, tetapi juga mencerminkan komitmen moral Pemkot Balikpapan dalam memastikan hak-hak anak terpenuhi, termasuk hak bermain, belajar, dan berpartisipasi secara aman.

“Kota layak anak itu bukan sekadar gelar. Ini soal bagaimana kita membangun budaya yang peduli terhadap anak, di mana pun mereka berada,” tambahnya.

Berbagai langkah tersebut, DP3AKB optimistis Balikpapan dapat menjadi kota percontohan ramah anak di Kalimantan Timur. Pemerintah juga berharap dukungan dari masyarakat, karena keberhasilan mewujudkan kota layak anak bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.

“Anak-anak adalah investasi masa depan. Kalau lingkungan mereka aman, nyaman, dan penuh kasih, kita sedang menyiapkan generasi terbaik untuk Balikpapan,” pungkasnya.(*/pkokt-66)

www.swarakaltim.com @2024