SENDAWAR, Swarakaltim.com – Masyarakat cenderung masih menganggap pangan lokal sebagai makanan tambahan, bukan makanan pokok, sehingga konsumsinya masih rendah. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), melalui Dinas Ketahanan Pangan terus memperkuat gerakan pemanfaatan pangan lokal.
Sebagai langkah konkret, Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kutai Barat menyelenggarakan Festival Pangan Lokal dan Lomba Kreasi Menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) nonberas dan nonterigu di Gedung PKK Kubar, Senin (27/10/2025).
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Bupati Kubar, Frederick Edwin didampingi Ketua TP-PKK Kubar Maria Christina Mozes. Dimana kegiatan ini menjadi sarana edukasi dan promosi bagi warga untuk mengenal serta mengolah bahan pangan lokal menjadi menu sehat dan bernilai jual.
Usai membuka kegiatan tersebut, Bupati Frederick Edwin meninjau langsung stan peserta di Gedung PKK Kubar. Dengan semangat ia memberi apresiasi atas kreativitas warga dan menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap upaya pengembangan pangan lokal.
Lomba Kreasi Menu B2SA 2025 Kabupaten Kubar, diikuti PPK tingkat Kecamatan, Mook Manaar Bulatn, PKK Tering, Melak, Barong Tongkok, Bongan dan PKK Siluq Ngurai.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kubar, Rion, mengatakan lomba bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pola konsumsi yang beragam dan bergizi seimbang sekaligus mengurangi ketergantungan pada beras dan terigu.
Menurut Rion, singkong, jagung, ubi, dan sagu merupakan potensi lokal yang dapat dikembangkan menjadi sumber karbohidrat alternatif bernutrisi tinggi.
“Kita mendorong diversifikasi konsumsi pangan yang beragam, bergizi, dan seimbang berdasarkan potensi sumber daya lokal, misalnya mengganti nasi dengan jagung, singkong, atau sagu,” kata Rion.
Ketua TP-PKK Kubar, Maria Christina Moses, menilai festival ini sebagai wujud kolaborasi strategis antara pemerintah, PKK, dan masyarakat untuk menggali potensi pangan daerah. Melalui kegiatan tersebut, masyarakat diajak berkreasi, belajar mengolah bahan lokal, serta melihat peluang usaha berbasis kuliner lokal.
Maria menambahkan, di tengah gaya hidup modern yang cenderung memilih makanan cepat saji, festival seperti ini penting untuk mengembalikan kesadaran konsumsi pangan sehat dan seimbang.
“Festival Pangan Lokal diharapkan menjadi ruang inovasi yang berkelanjutan, bukan sekadar kompetisi sesaat. Mari kita galakkan ke masyarakat untuk mendukung petani dan produsen lokal, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah,” turur Maria.
Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan bersama TP-PKK Kubar berkomitmen meneruskan program serupa sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan daerah dan pemberdayaan ekonomi lokal, guna mewujudkan masyarakat Kubar yang sehat, mandiri, dan sejahtera. (Adv-kbr)