SAMARINDA, Swarakaltim.com – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menilai Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki potensi besar dalam melahirkan atlet muda berbakat yang mampu bersaing di tingkat nasional. Untuk menggali potensi tersebut, ia mendorong pemerintah daerah agar rutin menyelenggarakan kompetisi olahraga di berbagai tingkatan.
Hal itu disampaikan Hetifah saat menghadiri penutupan Kejuaraan Futsal dan Bola Voli tingkat SMA/SMK se-Kaltim di Gedung Serbaguna GOR Kadrie Oening, Samarinda, Selasa (28/10/2025). Menurutnya, ajang olahraga seperti ini bukan hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan berkelanjutan bagi para atlet muda.
“Saya yakin kualitas atlet kita akan semakin meningkat. Event seperti ini sebaiknya diperbanyak, bahkan di tingkat RT atau kelurahan pun sangat baik. Dari situ akan muncul momen-momen di mana anak-anak dapat menunjukkan hasil latihan dan kerja keras mereka,” ujar Hetifah.
Ia juga menekankan pentingnya peran pengurus cabang olahraga untuk memperkuat sistem pembinaan, mulai dari proses rekrutmen hingga pengembangan talenta. Dengan strategi yang matang, ia optimistis prestasi atlet muda Kaltim akan terus meningkat.
Selain itu, Hetifah mendorong agar pemerintah pusat dan daerah dapat menjalin kolaborasi erat dalam upaya mengembangkan atlet muda di Kaltim.
“Kami juga berharap pemerintah kabupaten dan kota, serta pemerintah provinsi, dapat melanjutkan program ini. Kami pun siap memberikan dukungan penuh. Jika dilakukan dengan kolaborasi yang kuat, kegiatan seperti ini akan semakin gencar dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Sentral Latihan Olahragawan Muda Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Oyong Yanuar Asmara, menyampaikan bahwa Kalimantan Timur memiliki banyak atlet muda yang berdaya saing tinggi. Ia menilai, kemandirian dan semangat juang menjadi ciri khas para atlet daerah ini.
“Satu hal yang menjadi kelebihan Kalimantan Timur adalah banyaknya atlet yang mandiri. Mereka memiliki dedikasi dan semangat juang yang tinggi, ini merupakan modal penting bagi mereka semua,” ungkap Oyong.
Oyong juga mendukung pandangan Hetifah tentang pentingnya sinergi lintas lembaga dalam pembinaan olahraga. Menurutnya, kerja sama yang baik perlu diwujudkan melalui sistem data terpadu agar pencarian dan pengembangan atlet lebih terarah.
“Tugas kita adalah bagaimana menjembatani mereka agar mampu meraih prestasi di tingkat internasional, khususnya dalam bidang olahraga. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana merencanakan penggunaannya seperti untuk apa peralatan dan sarana itu dibuat, serta bagaimana keberlanjutan dan fungsinya ke depan,” jelasnya.
Melalui dukungan bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga olahraga, diharapkan Kaltim dapat menjadi salah satu lumbung atlet muda potensial yang berprestasi di tingkat nasional hingga internasional.(DHV)