Disdik Bontang, bersama lintas OPD menggelar pelatihan kepada 66 guru se Kota Bontang
BONTANG,Swarakaltim.com – 66 guru yang tergabung dalam Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dari jenjang SD hingga SMA se-Kota Bontang mengikuti pelatihan penguatan tugas fungsi tim. Kegiatan ini bertujuan sebagai penanggulangan kekerasan di lingkungan Pendidikan, hingga pendampingan korban.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bontang. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 29 hingga 30 Oktober 2025.
Focus pada kegiatan ini terkait pemetaan manajemen dan pengelolaan kasus kekerasan di lingkungan Pendidikan. Pembekalan pada peserta menyasar mekanisme penanganan secara komprehensif. Mulai dari deteksi dini, pendampingan korban, hingga koordinasi lintas sektor untuk memastikan setiap kasus tertangani secara cepat, tepat, dan berkeadilan.
Plt. Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak DP3AKB Bontang, Gunawan, mewakili Kepala DP3AKB Eddy Forestwanto, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas anggota TPPK di satuan pendidikan.
“Tim PPK memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa setiap anak yang mengalami kekerasan, penelantaran, atau pelanggaran hak lainnya mendapatkan penanganan yang cepat dan berkeadilan. Namun, tantangan di lapangan semakin kompleks. Karena itu, pelatihan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi kapasitas yang sangat krusial,” ujarnya
Adapun tujuan kegiatan ini, antara lain, 1. Memberikan pemahaman tentang manajemen kasus kekerasan. 2. Memperdalam substansi penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. 3. Mencegah terjadinya kekerasan melalui optimalisasi perlindungan di lingkungan sekolah. 4. Meningkatkan peran TPPK dalam penanganan korban kekerasan secara komprehensif dan berkelanjutan. 5. Memperkuat partisipasi aktif dalam perlindungan perempuan dan anak di Kota Bontang.
Gunawan berharap, pelatihan ini menjadi spirit bagi peningkatan kualitas layanan perlindungan anak di sekolah.
“Kami ingin memastikan sekolah menjadi ruang aman bagi tumbuh kembang anak. Semoga kegiatan ini menjadi titik tolak menuju masa depan anak-anak Indonesia yang lebih aman, sehat, dan bermartabat,” pungkasnya.
Dibagian yang sama, Kepala Disdikbud Bontang, Abdu Safa Muha mengapresiasi tinggi terhadap inisiatif DP3AKB dalam melibatkan para guru sebagai garda terdepan perlindungan anak di sekolah.
Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas instansi menjadi kunci dalam memperkuat sistem perlindungan anak di Kota Bontang.
“Intinya kami mengapresiasi kegiatan lintas instansi ini. Ini bukti Pemkot Bontang konsisten dengan peningkatan kualitas Pendidikan,” tandasnya. (Adv/wan)