Wawali Ajak Orang Tua dan Guru Aktif Cegah Perundungan di Sekolah

BALIKPAPAN,Swarakaltim.com.                            Wakil Wali Kota Balikpapan H. Bagus Susetyo menegaskan, pentingnya peran bersama antara sekolah dan keluarga dalam mencegah serta menangani kasus perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan. Hal ini disampaikan sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Balikpapan dalam mewujudkan kota ramah anak.

Menurut Bagus, seluruh unsur di sekolah mulai dari guru, komite sekolah, hingga wali murid harus aktif memantau kondisi psikologis dan perilaku anak. Ia menilai pencegahan perundungan tidak hanya cukup dengan aturan, tetapi juga harus dibarengi dengan pengawasan dan komunikasi yang berkelanjutan.
“Kalau ada kasus perundungan, jangan dibiarkan. Komite sekolah, guru, dan wali murid harus memantau, termasuk bimbingan konseling sekolah. Semua harus ikut mengawasi dan membimbing,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).

Ia juga menekankan pentingnya gerakan bicara bagi anak-anak yang menjadi korban perundungan. Menurutnya, banyak kasus tidak terungkap karena korban memilih diam dan memendam masalahnya sendiri.
“Anak-anak yang dirundung itu harus berani bicara. Orang tua dan guru juga harus membuka ruang bagi anak untuk bercerita. Kalau anak pendiam, suka menyendiri, atau sering mojok, itu perlu diwaspadai,”tegasnya.

Bagus menilai, komunikasi dalam keluarga adalah pondasi utama dalam membentuk karakter dan ketahanan mental anak. Keluarga yang harmonis dan saling terbuka akan membantu anak lebih percaya diri menghadapi masalah di luar rumah.
“Keharmonisan keluarga dan kepedulian orang tua terhadap anak sangat penting. Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi juga tentang kasih sayang dan perhatian yang membuat anak merasa aman,” lanjutnya.

Selain keluarga, guru juga memiliki peran strategis dalam mendeteksi perubahan perilaku siswa. Ia meminta para pendidik untuk tidak menutup mata apabila melihat anak murid yang menunjukkan tanda-tanda tidak biasa.
“Guru harus peka. Kalau ada anak berubah sikapnya, terlihat murung atau menjauh dari teman, segera komunikasikan dengan orang tua. Jangan diam saja,”katanya.

Bagus memastikan, Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat sinergi antara sekolah, orang tua, dan lembaga perlindungan anak. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan, sejalan dengan status Balikpapan sebagai Kota Layak Anak.
“Kita ingin semua anak Balikpapan tumbuh dengan bahagia dan terlindungi. Kota ramah anak bukan hanya slogan, tapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata,” pungkasnya.(*/pkokt-70)

www.swarakaltim.com @2024