Pemkab Kubar dan Polda Kaltim Sinergi Perkuat Ketahanan Pangan Masyarakat

SENDAWAR, Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) bekerjasama dengan Polda Kaltim, melalui program ketahanan pangan nasional sekaligus upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian modern.

Untuk itu Pemkab Kubar didukung kepolisian daerah setempat dengan membuka lahan penanam jagung di kawasan Yonif TP 827/Mcy, Kampung Muhur, Kecamatan Siluq Ngurai, di lahan eks tambang PT Gunung Bayan. Launching Industrial Farm itu, dihadiri Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Prianto, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol M. Sabilul Alif, didampingi Wakil Bupatu Kubar H Nanang Adriani, Selasa (4/11/2025).

Kegiatan berlangsung penuh semangat dihadiri Kapolres Kubar AKBP Boney Wahyu Wicaksono, dan jajaran Forkopimda, serta tokoh masyarakat setempat. Mengawali kegiatan itu dengan penanaman perdana bibit jagung unggulan oleh Kapolda dan Wakapolda Kaltim bersama Wabup Kubar H Nanang Adriani, Wakil Ketua DPRD Kubar Agustinus, di lokasi pertanian tersebut.

Usai melakukan penanaman bibit jagung unggulan, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas pertanian terpadu yang dikelola menggunakan sistem industrial farming berbasis teknologi modern dan ramah lingkungan. “Pembangunan Industrial Farm merupakan bagian dari komitmen Polri untuk ikut berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Kapolda Kaltim.

Ia juga menyebut, Polri tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Industrial Farm ini diharapkan menjadi contoh pertanian modern yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat Kubar.

Data terbaru menunjukkan produksi jagung di Kaltim meningkat tajam dari 2.159 ton pada Januari-Agustus 2024 menjadi 7.524 ton pada periode yang sama tahun 2025, atau tumbuh 248,49 persen. Capaian ini menempatkan Kaltim di posisi ketiga nasional dalam produksi jagung, hasil sinergi antara Polda Kaltim, pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha.

“Mengusung konsep industrial farming, sistem pertanian modern yang memanfaatkan seluruh hasil produksi secara efisien. Kita ubah lahan bekas tambang PT Bayan seluas 50 hektare menjadi kawasan pertanian berkelanjutan. Ini bagian dari upaya mendukung ekonomi hijau dan ketahanan pangan daerah,” paparnya.

Konsep tersebut, dikembangkan agar semua hasil pertanian termanfaatkan. Jagungnya untuk pakan, batangnya untuk ternak sapi, dan limbahnya menjadi pupuk organik. Ia menambahkan, program ini juga menjadi bentuk transformasi lahan eks tambang menjadi lahan produktif.

“Hingga awal November 2025, total lahan jagung yang telah ditanami mencapai 2.459 hektare, melibatkan 142 perusahaan dari berbagai sektor, serta delapan Polres jajaran dengan lahan tambahan 195 hektare. Kita berharap dari sistem ini bisa menurunkan harga komoditas, seperti telur dan pakan ternak lainnya,” pungkasnya. (Adv-kbr)

www.swarakaltim.com @2024