BALIKPAPAN,Swarakaltim.com. Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus memperkuat infrastruktur drainase sebagai langkah nyata mengantisipasi genangan dan banjir di kawasan perkotaan. Melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), proyek rehabilitasi jaringan drainase kembali digarap, kali ini menyasar area strategis di Jalan Ahmad Yani, tepatnya sekitar Simpang Gunung Malang hingga Gunung Sari.
Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, menjelaskan bahwa pekerjaan ini merupakan kelanjutan dari perbaikan yang sebelumnya dilakukan di sekitar eks lahan Pusat Kegiatan Islam Balikpapan (Puskib).
“Masih ada sisa volume pekerjaan, jadi kita lanjutkan ke titik lain yang masih terhubung dengan saluran primer Klandasan Kecil,” ujar Jen, saat dikonfirmasi pada hari Minggu, (9/11/2025).
Proyek rehabilitasi saluran primer Klandasan Kecil sendiri telah dimulai sejak akhir Agustus 2025. Dalam tahap lanjutan ini, DPU memprioritaskan empat titik yang mengalami kerusakan cukup parah, yakni di area Balcony, depan eks Puskib, Kelurahan Mekar Sari, dan sekitar kios Mie Aceh dekat Puskib. Total panjang perbaikan mencapai sekitar 200 meter.
Menariknya, perbaikan dilakukan dengan tetap mempertahankan karakter asli saluran lama yang menggunakan batu gunung sebagai bahan konstruksi.
Menurut Jen, keputusan itu diambil agar struktur baru tetap menyatu dengan sistem lama yang telah terbukti kokoh. “Kita tetap gunakan material batu gunung. Yang rusak kita perbaiki, bukan ganti seluruhnya. Ini agar tetap selaras dengan konstruksi eksisting,” jelasnya.
Nilai kontrak proyek rehabilitasi tersebut mencapai Rp1 miliar dengan waktu pelaksanaan sekitar dua bulan. Pekerjaan dikerjakan oleh kontraktor lokal yang berpengalaman dalam proyek drainase perkotaan.
Jen menegaskan bahwa kegiatan ini bukan pembangunan baru, melainkan rehabilitasi spot-spot yang rusak dan berpotensi mengganggu aliran air.
“Ini bukan pelebaran atau pembangunan baru, tapi perbaikan di titik yang mengalami kerusakan agar aliran air kembali lancar,” tegasnya.
Pemkot Balikpapan menilai peningkatan sistem drainase sebagai langkah krusial, terutama menjelang puncak musim hujan. Dengan perbaikan berkelanjutan, diharapkan potensi genangan di kawasan padat lalu lintas seperti Simpang Gunung Malang–Gunung Sari dapat diminimalkan. “Kita ingin memastikan saat curah hujan tinggi, air bisa mengalir dengan baik tanpa menimbulkan genangan,” kata Jen.
Upaya ini juga menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Balikpapan dalam membangun infrastruktur perkotaan yang tangguh dan berkelanjutan, sejalan dengan visi menjadikan Balikpapan sebagai kota layak huni, bersih, dan tertib di Kalimantan Timur.(*/pknop115)