Balikpapan Bangun Sistem Keamanan Pangan Modern

BALIKPAPAN,Swarakaltim.com.                  Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat sistem keamanan pangan untuk memastikan setiap produk makanan yang beredar terutama dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) aman dan layak konsumsi.

Langkah ini menjadi fokus Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) yang kini gencar melakukan pengawasan langsung ke sejumlah lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh kecamatan.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Balikpapan, Wahidin Alaudi, mengatakan pengawasan dilakukan secara menyeluruh terhadap pangan asal tumbuhan, hewan, dan perikanan. Hal ini merupakan bagian dari upaya menciptakan sistem ketahanan pangan yang tidak hanya cukup secara jumlah, tetapi juga aman secara kualitas.
“Kami tidak hanya memantau ketersediaan bahan pangan, tapi juga memastikan setiap bahan yang digunakan dalam program MBG aman dikonsumsi, mulai dari penyimpanan hingga penyajian,” ujar Wahidin, di Balai Kota Balikpapan pada hari Selasa (11/11/2025).

Selama Juli hingga Agustus 2025, tim DKP3 telah meninjau delapan lokasi SPPG yang tersebar di Balikpapan Selatan, termasuk di Jalan Pulau Warisan dan Project Swim. Hasilnya, ditemukan sejumlah catatan penting terkait pengelolaan bahan pangan.
“Kami masih menemukan beberapa chiller yang berkarat, penataan bahan pangan yang belum dipisahkan antara mentah dan siap saji, serta ventilasi yang belum memadai,”jelas Wahidin.

Selain itu, Wahidin juga menyoroti belum optimalnya penggunaan rapid test pestisida di beberapa SPPG. Padahal, uji cepat ini dinilai penting untuk mendeteksi kandungan berbahaya pada sayuran segar sebelum dikonsumsi.
“Rapid test menjadi langkah awal untuk memastikan pangan segar asal tumbuhan benar-benar aman. Ke depan kami dorong semua SPPG punya alat ini,”tegasnya.

Tak hanya melakukan pengawasan lapangan, DKP3 juga menyusun neraca pangan daerah untuk menghitung ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis. Data ini akan menjadi dasar kebijakan bagi Pemkot Balikpapan dalam menjaga stabilitas pangan jangka panjang.
“Kebijakan pangan harus berbasis data. Dengan neraca pangan yang jelas, kita bisa tahu seberapa kuat Balikpapan dalam menghadapi potensi krisis pangan,”ungkap Wahidin.

Melalui langkah pengawasan yang ketat dan penerapan sistem keamanan pangan berbasis teknologi, DKP3 menegaskan komitmennya menjadikan Balikpapan sebagai kota tangguh pangan di mana setiap warga, terutama anak-anak sekolah, mendapatkan akses pada makanan yang sehat, aman, dan bergizi.(*/pknop126

www.swarakaltim.com @2024