BALIKPAPAN,Swarakaltim.com. Dinas Perdagangan Kota Balikpapan menegaskan pentingnya memperkuat kemandirian pangan daerah dengan mengoptimalkan produsen lokal agar kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak sepenuhnya bergantung pada pasokan luar daerah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha lokal.
Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, mengatakan bahwa selama ini sejumlah komoditas pangan, terutama telur, beras, dan sayuran, masih sangat bergantung pada suplai dari daerah lain. Padahal Balikpapan memiliki pelaku usaha lokal yang bisa ditingkatkan kapasitas dan perannya dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.
“Kita ingin para pelaku usaha lokal, terutama yang masuk SPPG, bisa terlibat lebih aktif. Kalau mereka bermitra dengan distributor, maka kebutuhan MBG bisa terbantu sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasar luar,” ungkap Haemusri.
Haemusri menyoroti kebutuhan program MBG yang cukup besar, seperti konsumsi 3.000 butir telur per hari untuk 3.000 siswa. Ia menilai volume tersebut seharusnya dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha lokal.
“Kita punya produsen telur di Km 22, kenapa tidak kita optimalkan? Kalau bisa kerja sama, maka pasokan tak hanya stabil tetapi juga lebih menguntungkan pelaku usaha dalam kota,”ujarnya.
Menurut Haemusri, penguatan kemitraan antara pelaku usaha dan distributor tak hanya membantu pemenuhan pasokan, tetapi juga meningkatkan efisiensi distribusi pangan. Ia menekankan bahwa Disdag akan mendorong dialog antara kedua pihak, terutama untuk komoditas telur.
“Kita akan sampaikan ke distributor agar mereka bisa meningkatkan produksi, tapi tentu harus ada jaminan bahwa SPPG menyerap pasokan itu. Barulah kerja sama dapat berjalan efektif,”jelasnya.
Haemusri juga menambahkan bahwa pola distribusi pangan di Balikpapan umumnya melalui dua jalur yakni pasar rakyat dan distributor ke ritel. Melihat kebutuhan besar yang bersifat rutin, ia menilai pola kemitraan langsung dengan distributor lebih tepat untuk memastikan ketersediaan MBG tetap terjaga.
“Paling efektif adalah kerja sama dengan distributor pangan agar ketersediaan pasokan lebih terjamin. Itu yang terus kami dorong,” tegasnya.
Untuk mendorong penguatan rantai pasok lokal, Pemkot Balikpapan berharap dapat menciptakan ekosistem pangan yang lebih mandiri, stabil, dan mampu menghadapi dinamika permintaan program MBG di masa mendatang.(*/pknop)