SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur memastikan komitmennya untuk memperluas pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) secara bertahap dan merata. Namun, rencana tersebut harus mengalami penyesuaian karena keterbatasan fiskal pada anggaran tahun 2026.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim, Muhammad Jasniansyah, menyampaikan bahwa beberapa wilayah telah masuk dalam daftar prioritas pembangunan USB tahun depan. Hal itu diungkapkannya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Kaltim, Rabu (26/11/2025).
“Yang pertama di Balikpapan, yaitu SMA 10 dan SMK 8. Kemudian di Kutai Timur ada SMA 2 Sangatta Selatan, selanjutnya di Berau ada SMA 16 dan 17. Juga di Kutai Kartanegara, yaitu SMA 4 Tenggarong,” jelas Jasni.
Ia menegaskan bahwa seluruh rencana tersebut perlu ditinjau kembali karena adanya pemotongan anggaran yang berdampak langsung pada kemampuan Disdikbud dalam mengalokasikan dana pembangunan.
“Dengan kondisi fiskal saat ini, tentu perlu ada penyesuaian. Kita akan kembali berdiskusi untuk mencari solusi agar kebutuhan masyarakat terhadap sekolah baru tetap bisa kita akomodasi,” ujarnya.
Jasni menambahkan bahwa kebutuhan anggaran setiap USB berbeda, bergantung pada kondisi lahan dan kesiapan infrastruktur. Namun berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir, pembangunan satu USB memerlukan sekitar Rp25 miliar.
“Kita butuh sekitar Rp25 miliar untuk satu sekolah dengan lahan yang benar-benar siap dibangun. Karena itu perencanaan harus dilakukan secara detail,” pungkasnya.(DHV)