Kunjungan ke CV Sumber 168, yang mana teknik memotong platnya sudah canggih menggunakan laser dan desain motif sistem komputerisasi

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Industri Kecil Menengah (IKM) molding dan IKM pembuatan pagar mengapresiasi agenda tetap kunjungan industri Dinas Perindustrian (Disperin) kota Samarinda terlebih di masa pandemi Covid-19 yang seperti diketahui memukul sendi-sendi perekonomian di berbagai sektor.
“Usaha Molding kayu ini sudah berdiri sejak tahun 2003 hingga eksis hingga sekarang. Hanya saja dengan adanya Pandemi Covid-19, omset usaha mengalami penurunan hingga enam puluh persen. Tapi di tengah Pandemi seperti ini dukungan terus ditunjukkan Dinas Perindustrian Kota Samarinda. Saya ucapkan terima kasih atas bimbingannya selama ini terutama kepada Ibu Rita Dinar dan para stafnya,” ucap Wakil Direktur UD Alfa Molding Rony saat menerima kunjungan industri Disperin kota Samarinda, Kamis (17/6/2021).
Menurut Rony melalui kunjungan ini bisa menyampaikan beberapa persoalan yang dihadapi sehingga mendapat dukungan dari pemerintah dalam hal ini Disperin kota Samarinda.
Rony juga bercerita, kayu yang dipasok dari Kabupaten Kutai Timur ini setengah jadi. Selanjutnya diolah melalui mesin Molding yang canggih.
“Hasil olahan sudah jadi tersebut untuk diekspor ke Negara Jepang. Yang mana kayu dalam pemesanan menggunakan kayu jenis Bengkirai berkualitas terbaik. Selain itu, tenaga kerjanya rata-rata diupah mengikuti UMR Pemerintah,” katanya.
Ia mengemukakan pula untuk limbah kayu sendiri berupa serbuk atau tatal dipakai untuk alas kotoran ayam agar tidak menimbulkan bau, serta untuk bahan bakar industri pembuatan batu bata.
“Hasil limbah ini saya berikan ke karyawan pabrik untuk dijual atau dipakai sendiri. Sehingga kondisi ini diharapkan dapat menambah ekonomi para karyawan serta tidak ada limbah lagi yang dihasilkan Moldingnya,” urainya.
Sementara itu, Direktur CV Sumber 168, Jenny Lo mengaku siap dilakukan pembinaan oleh Disperin Kota Samarinda di bidang industri logam menengah dalam hal pembuatan pagar teralis besi bermotifkan berbagai pesanan mulai dari daun, bunga, hingga motif hewan.
Untuk orderan sendiri pihaknya tidak pernah sepi dari pembeli hanya saja bahan baku yang susah didapat. “Saya yakin para customer sangat puas dengan hasil kinerja para karyawan. Hal tersebut tidak pernah ada komplain dari para customer. Karena dalam pembuatannya ini menggunakan peralatan modern, seperti menggunakan mesin laser dan desainnya menggunakan komputer yang pertama ada di Kaltim,” pungkasnya.
Intinya, selama pandemi meskipun ada penurunan omzet usaha, tp tidak sampai memecat karyawan. Limbah hasil produksi diberikan ke masyarakat dan karyawan untuk digunakan kembali sehingga bernilai ekonomi. Seperti serbuk gergaji dan tatalan digunakan untuk kandang ayam dan energi untuk industri batu bata.
Ia mengatakan untuk industri pagar dari baja yang sekarang lagi trend peminatnya kebanyakan dari kalangan menengah ke atas. Teknik memotong platny sudah canggih menggunakan laser. Begitu pula desain motifnya dengan komputer.
“Ada transfer ilmu kepada anak muda Samarinda, yaitu teknik mendesain produk dan teknik memotong plat besi dengan laser. Semua tenaga kerja kami juga dari Samarinda,” katanya.
Ia menyebutkan limbah atau sisa potongan masih bisa diolah lagi untuk barang kerajinan seperti ukiran burung, untuk lambang keagamaan dan lain lain.(dho)