BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Perempuan dan anak adalah isu lintas sector dan lintas bidang yang sangat strategis. Sehingga, untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembangunan sebuah negara sangat bergantung pada kontribusi yang diberikan. Hal ini diungkapkan Asisten II Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Balikpapan Muhammad Noor mewakili Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud usai kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan dalam Pembentukan, Pengukuhan dan Penyusunan Program Kerja Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan Anak (FORUM PUSPA) Madinatul Iman periode 2021-2023 di Ballroom Hotel Tjatra Jalan Jenderal Sudirman, Senin (15/11/2021).
“Perempuan tidak harus mendominasi laki-laki, tetapi bagaimana membuat hubungan relasi yang seimbang dan harmonis,” tegas Muhammad Noor kepada awak media.
Noor menjelaskan, diperlukan sinergitas yang baik dengan berbagai organisasi yang peduli terhadap kesejahteraan perempuan dan anak, untuk bersama bersinergi dengan pemerintah. Mengingat partisipasi masyarakat adalah bagian penting dari kebijakan dan strategi pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Sehingga, pemerintah memerlukan dukungan semua pihak guna memastikan upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat berjalan secara berkelanjutan.

“Dibentuk Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) yang melibatkan Organisasi Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan, Perguruan Tinggi (Akademis), Lembaga Profesi, Dunia Usaha dan Media,” tegasnya.
Noor berharap, forum yang akan dikukuhkan pada hari ini dapat mendukung dan menjalankan program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Balikpapan. Tentunya, perwakilan dari masing-masing organisasi lebih memahami kondisi lapangan dan memiliki inovasi dan terobosan baru terkait Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Selain itu, diminta Pemerintah dan anggota FORUM PUSPA harus dapat berjalan beriringan dan saling berkoordinasi demi mencapai tujuan yang sama. Yakni, terjalinnya partisipasi lintas sektor dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kekerasan anak, perdagangan orang dan kesenjangan ekonomi pada perempuan.
“Kami ucapkan selamat berkarya kepada FORUM PUSPA Madinatul Iman Kota Balikpapan. Mari membangun sinergi bersama Pemerintah Kota Balikpapan, agar kami dapat bersama-sama menjadikan Balikpapan Kota yang nyaman dan ramah bagi semua kalangan termasuk perempuan dan anak,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Ir Sri Wahjuningsih M.Ap menjelaskan bahwa, FORUM PUSPA yang dibentuk merupakan amanah dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dengan tujuan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan perempuan dan anak yang ada di kabupaten kota.Pasalnya, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran daripada kelembagaan masyarakat yang peduli terhadap perempuan dan anak.
“Unsur-unsur daripada forum tersebut memang kami ambil mewakili yang kira-kira bisa berkontribusi baik pemikiran maupun langkah nyata,” ungkapnya.
Yuyun sapaan karibnya berharap, semua unsur-unsur yang mewakili ini bisa mengangkat isu tentang perempuan dan anak. “Apa yang bisa diperankan oleh mereka melalui perantaraan mereka,” tutupnya.
Sebenarnya forum ini terbentuk sejak awal tahun, karena adanya Pandemi Covid 19 sehingga forum ini menjadi tertunda.FORUM PUSPA yang pertama kali dibentuk di Kota Balikpapan
Perlu diketahui, pengukuhan ini dihadiri oleh Asisten Deputi Peningkatan Partisipasi Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Ir Prijadi Santoso M.Si, Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Ir Sri Wahjuningsih M.Ap beserta Calon Pengurus Pupsa Madinatul Iman periode 2021-2023. Sedangkan, kepengurusan FORUM PUSPA Madinatul Iman periode 2021-2023 yakni Ketua Hj Emi Hasyimiah Alaydrus, Wakil Ketua Satu Baharuddin, Wakil Ketua Dua H.M Jailani M.Si, Sekretaris Erika Riani, Bendahara Satu Hj Ernawati Gaffar, Bendahara Dua Rihfenti Ernayani.(SIS)