BANJARMASIN, Swarakaltim.com – Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi menghadiri pembukaan Seminar Borneo Palm Oil Forum ke-4 di Ballroom Hotel Rattan Inn Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Seminar ini mengangkat tema “Meningkatkan Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Usaha dalam rangka Mewujudkan Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam kondisi Pandemi Covid-19.
Wagub Hadi Mulyadi yang didaulat sebagai special address menyampaikan bahwa peran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang menaungi pengusaha-pengusaha kelapa sawit sangat penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian daerah dan pusat.
Karena, dengan adanya perusahaan perkebunan kelapa sawit dibuka, infrastruktur terbangun, perekonomian naik, masyarakat sekitar terlibat dan kesejahteraan mereka juga turut meningkat.
”Terima kasih juga atas kontribusi Gapki Pusat dan Daerah, khususnya di Kaltim yang telah membantu pemerintah dengan melaksanakan vaksinasi massal bagi pekerja dan masyarakat di sekitar perkebunan sawit,” ucap Hadi pada acara yang dibuka Menko Perekonomian dan dihadiri Gubernur Kalsel serta Ketua Gapki Pusat dan provinsi se Indonesia ini.
Wagub Hadi meminta kepada Gapki agar dapat memanfaatkan teknologi digital dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Terutama dalam hal meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan kelapa sawit, yang bergantung pada kemampuan adaptasi manajemen.
”Terus semangat meningkatkan kinerja dan inovasi dalam memajukan perkebunan kelapa sawit di masing-masing daerah dan secara nasional yang dapat menguntungkan sampai ke tingkat petani kelapa sawit,” pintanya.
Mantan legislator Senayan dan Karang Paci ini juga berharap kepada jajaran pengusaha kelapa sawit agar dalam melaksanakan operasional perusahaan tetap mengedepankan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitar. Dengan menerapkan prinsip pembangunan perkebunan berkelanjutan.
”Seperti di Kaltim yang sudah menerapkan program perkebunan berkelanjutan rendah emisi, sebagai bagian upaya menjaga kelestarian alam dan menurunkan emisi karbon. Jadi tidak hanya dilihat dari aspek ekonomi, tetapi juga aspek ekologi yang memberikan manfaat dengan mengoptimalkan lahan-lahan kritis atau terlantar, mgnurangi degradasi lahan, memberikan kontribusi terhadap pengurangan ozon (gas rumah kaca) serta sebagai penyeimbang ekosistem,” pungkasnya. (her/yans/adpimprovkaltim/adv/aya/sk)