SAMARINDA, Swarakaltim.com – Bukan hal baru disampaikan Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor ketika diundang berbagai kesempatan oleh perkumpulan atau komunitas maupun organisasi keagamaan. Apa itu, yakni Gubernur Isran bersama Wagub Kaltim Hadi Mulyadi berkomitmen untuk selalu membantu siapa saja kerukunan keagamaan dalam membangun rumah ibadah.
Sementara, mengenai dukungan dalam memberangkatkan siapa saja untuk menjalankan ibadah suci, baik Islam, Kristen, Khatolik, Budha, Hindu hingga Khonghucu. Menurut Isran, hal itu nanti dulu.
“Sebagai pemimpin daerah di Kutai Timur, saya pernah memberikan perjalanan ibadah suci kepada siapa saja, seluruh agama. Itu penting, apalagi mereka yang tidak mampu wajib dibantu. Tetapi, itu dulu. Sekarang, tidak bisa lagi, karena ada aturan melarangnya. Sementara, kalau bantu rumah ibadah ya okelah,” ucap Isran Noor ketika melakukan peletakan batu pertama Gedung Gereja Toraja di Bukit Zaitun Samarinda baru-baru ini.
Bagi Isran, sebenarnya perjalanan ibadah suci ini penting demi mengingatkan seluruh umat beragama kepada sang pencipta. Akan tetapi, karena ada aturan yang melarang pelaksanaan itu, maka pemerintah daerah siapa saja tidak bisa melakukan program tersebut.
Mulai yang beragama Islam berangkat ke Makkah atau Madinah. Kemudian, yang Kristen berangkat ke Yerussalem dan Katolik berangkat ke PlVatikan. Sedangkan yang Hindu berangkat ke India ke Sungai Gangga.
“Tapi, karena adanya Permendagri melarang itu, ya kita terima. Tapi, untuk membangun rumah ibadah, alhamdulillah oke saja tidak masalah. Semoga, apa yang kita lakukan ini bernilai ibadah,” pesan Isran.(aya/sk)